KabarNTB, Sumbawa – Seperti diketahui, Kabupaten Sumbawa pada bulan oktober mendatang akan mendapatkan program konversi Minyak Tanah (Mitan) ke Gas. Dan paling lambat pada minggu ketiga atau Keempat Bulan Agustus 2018, Tim dari Ditjen Migas akan turun untuk mensosialisasikan program ini di tengah-tengah masyarakat.
Agar program pemerintah pusat ini sukses dan dapat diterima secara utuh oleh masyarakat, Komisi II DPRD Sumbawa berharap Tim dari pusat bisa berkoordinasi dengan Pemerintah daerah untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh kepada masyarakat, tentu melalui sosialisasi yang intens.
Hal itu disampaikan ketua Komisi II DPRD Sumbawa Abdul Rafik yang di konfirmasi Senin 6/8/2018.Diungkapkannya, Pulau Sumbawa termasuk yang paling telat menerima program ini. Sebab, pada saat itu terjadi penolakan dari masyarakat. Mereka merasa trauma dan khawatir ketika konversi ini dilakukan.
“Yang dilihat gas banyak yang meledak. Jadi itu masih melekat di otak mereka. Kalau kita melihat dari segi pemanfaatannya akan sangat luar biasa dampaknya bagi masyarakat. Terutama dari segi efisiensi. Lebih hemat memakai gas dibandingkan minyak tanah,” tukasnya.
Pihaknya meminta masyarakat untuk menyambut baik rencana pemerintah pusat yang akan melakukan konversi dari Minyak Tanah (Mitan) ke gas yang direncanakan pada bulan Oktober 2018, ” Konversi ini sangat baik dalam menanggulangi kebutuhan masyarakat yang dirasakan semakin meningkat, ” jika dihitung secara ekonomi, maka lebih murah pemakaian gas jika di bandingkan dengan gas”,Ungkap Rafiq. (JK)
Komentar