Pokmaswas Batu Layar Melindungi Pantai Jelenga dengan Pemulihan Ekosistem Mangrove

KabarNTB, Sumbawa Barat – Apa yang dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) “Batu Layar” Kecamatan Jereweh ini layak menjadi contoh bagi masyarakat di daerah lain.

Pokmaswas Batu Layar, menjadi pioner dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata di Kecamatan Jereweh. Ahad pagi 12 Agustus 2018, Pokmaswas Batu Layar menggelar kegiatan penanaman mangrove (bakau) untuk pemulihan ekosistem Pantai Jelenga di Dusun Jelenga, Desa Beru Kecamatan Jereweh.

Ketua Pokmaswas Batu Layar, Baharuddin Harry menyatakan pihaknya bekerjasama dengan Diinas  Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat sebagai leading sektor pemilik program  perlindungan kawasan pesisir.

Wisatawan asal Columbia ikut ambil bagisn dalam kegaiatan penanaman mengrove oleh Pokmaswas Batu Layar di Pantai Jelenga

“Targetnya, wilayah pesisir, khususnya di Kecamatan Jereweh tetap lestari agar tetap bisa memberi manfaat bagi masyarakat lewat pariwisata dan budidaya ataupun perikanan tangkap,” jelas Baharuddin.

Ia sangat berterima kasih atas kepedulian DKP Sumbawa Barat yang telah menyediakan bibit dan prasarana untuk kegiatan penanaman mangrove. Pokmaswas berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin sehingga ekosistem mangrove dapat diperbaiki kembali.

Hadir melakukan penanaman mangrove bersama puluhan anggota Pokmaswas, Kepala Bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir (PSP) Agusman, S.Pt, aktivis lingkungan dari Lembaga Riset dan Pengembangan Desa (RiPED) Muhammad Rizal, S.Sos, MAP dan beberapa tourist mancanegara yang kebetulan sedang merintis usaha pariwisata di kawasan Pantai Jelenga.

Agusman, Kepala Bidang PSP DKP mengatakan kegiatan ini ditujukan untuk melindungi kawasan pantai dari bahaya abrasi yang saat ini semakin sering terjadi.

“Penanaman mangrove ini kita upayakan untuk memulihkan ekosistem mangrove di Pantai Jelenga sehingga berbagai biota laut dapat tumbuh dan berkembang secara baik,” ungkap Agusman.

“Selain itu, manfaat yang penting juga dari kegiatan ini diharapkan ke depan, mangrove yang ditanami masyarakat ini dapat melindungi pantai dari bahaya abrasi yang diakibatkan oleh angin dan hempasan ombak” tambahnya.

Sementara Muhammad Rizal dari RiPED menyarankan agar upaya perlindungan kawasan pesisir ini terus dikampanyekan sehingga partisipasi masyarakat dalam memperbaiki kualitas lingkungan pesisir dapat terus ditingkatkan.

“Melindungi pantai dan ekosistemnya adalah tanggungjawab kita bersama, sehingga pola gotong-royong dalam kegiatan rehabilitasi hutan mangrove harus terus kita kembangkan ke depan,” demikian harapan Rizal.

Dalam rangka rehabilitasi hutan mangrove di Kawasan Pantai Jelenga ini, Dinas Kelautan dan Perikanan telah menyediakan ribuan bibit mangrove jenis Rhizophora untuk ditanami di blok Poto Bako Kawasan Pantai Jelenga. Selain itu, sebelumnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat juga telah meletakkan beberapa reefball di beberapa titik di Teluk Jelenga guna pengembangan berbagai jenis terumbu karang di kawasan laut tersebut.(EZ)

Komentar