KabarNTB, Sumbawa — Penanganan sampah di Sumbawa belum dapat dilakukan secara maksimal. Pasalnya, armada angkutan sampah yang dimiliki Dinas Lingkuhan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa sangat minim. Termasuk juga fasilitas sebagai tempat pembuangan sampah.
Sekretaris Dinas LH melalui KUPT Persampahan, Yulhaidir SH, Senin 11 Maret 2019, mengatakan, saat ini pihaknya hanya memiliki 17 armada, terdiri dari 11 truk dan 6 amrol. Namun armada yang ada ini masih dirasa kurang, karena melihat luas wilayah tempat mengangkut sampah.
Selain itu, sambung Yulhaidir, armada yang ada juga sudah berusia tua. Sebagian besar berusia belasan tahun, bahkan ada yang mencapai 20 tahun pemakaian. Hal ini menjadi kendala karena armada tersebut seringkali mogok dan harus membutuhkan perawatan yang lebih ekstra.
“Rencananya tahun ini ada untuk amrol. Tapi kalau saya walaupun jumlah truk ini 17 kalau untuk wilayah kita ini kan ada 3 kecamatan pokok yaitu Sumbawa, Unter Iwes dan Labuhan Badas, sudah sukup memenuhi. Cuman untuk pekerjaan berat, seperti sampah yang sudah menumpuk hingga sebulan harus pake loder. Itu yang kami harapkan adanya loder,” tambahnya.
Dijelaskannya, untuk mengatasi sampah di wilayah Kecamatan, pihaknya telah menyediakan kontainer. Nantinya jika kontainer sudah terisi penuh dengan sampah, maka pihaknya akan datang mengambil lalu dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
“Kalau di Kecamatan kan ada kontainer, kalau ada permintaan tenaga juga pasti kita kirimkan. Kita dukung lewat itu. Malahan dari empang kita bawa sampahnya ke TPA raberas, demikian juga jumlah kontainer yang beroperasi ada di 24 titik, tersebar dari Kecamatan Alas Barat sampai Plampang. Sementara Kecamatan Empang menggunakan truk sampah,”.
Untuk diketahui, belum lama ini ada 30 unit pengadaan, yang ada di lokasi itu ada 24, yang 3 rusak dan 3 lagi ada di sini untuk kita ganti dengan kontainer yang sudah berisi sampah di wilayah jauh seperti alas dan lain-lain,” ungkapnya.
Untuk mengakomodir pembuangan sampah yang sembarang tempat di wilayah sekitaran Kota Sumbawa, lanjutnya, pihaknya membutukan sekitar 10 kontainer tambahan.
“Kontainer itu paling bertahan setahun terus hancur. Untuk wilayah kota 10 kontainer ini, kalau seluruh kecamatan membutuhkan anggaran besar. Kita sudah sering dan tetap usulkan namun anggaran yang diberikan sangat terbatas. Jadi kami mendahulukan yang prioritas dulu,” pungkasnya.(JK)