Bursa calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Sumbawa Barat di Pemilu 17 April di warnai sejumlah figur muda potensial. Di daerah pemilihan III (Jereweh, Maluk, Sekongkang), ada Muhammad Rizal S.Sos M.AP, Caleg nomor urut 1 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muhammad Rizal, kelahiran 16 Juli 1976, boleh dibilang merupakan Caleg multy talenta. Sebelumnya, Ia dikenal sebagai pegiat LSM yang bergerak dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Penyandang gelar magister (S2) perencanaan pembangunan daerah Universitas Brawijaya Malang tahun 2006 itu, memiliki pengalaman lengkap. Ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di pemerintahan desa, Lembaga penyelenggara Pemilu, hingga perusahaan tambang.
Suami dari Rr Vio Bayu Ardani S.Sos ini, pernah menjabat sebagai Ketua Badan permusyawaratan Desa (BPD) Desa Goa Kecamatan Jereweh pada Tahun 2002 – 2008. Saat itu ia juga aktif sebagai Direktur Yayasan Serikat Tani Pembangunan (YSTP) dan Direktur Lembaga Riset dan Pengembangan Desa (RiPeD). Aktifitas sebagai pegiat LSM masih dilakoni Rizal hingga sekarang.

Di bidang pendidikan, Tahun 2007 – 2012, Rizal tercatat sebagai dosen program study ilmu pemerintahan di Universitas Cordova (Undova) Sumbawa Barat. Tahun 2008, Rizal terpilih sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbawa Barat. Saat itu ia juga di percaya menempati jabatan ketua oleh sejawatnya di lembaga penyelenggara pemilu itu.
Namun Rizal tidak menyelesaikan lima tahun masa jabatannya di KPU. Tahun 2012, Ia memilih keluar dari KPU dan berkiprah di dunia tambang sebagai Senior Representative Comdev PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) sampai tahun 2012. Saat ini Rizal tetap aktif di LSM, termasuk menjadi pembina kelompok sadar wisata di Kecamatan Jereweh.
Kiprahnya sebagai Pegiat LSM yang terlibat langsung mendampingi masyarakat, sebagai dosen dan ketua KPU serta bergelut di dunia tambang, membuat Rizal sangat paham berbagai persoalan di bidang pertanian, perikanan (nelayan), pariwisata, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan, tenaga kerja bahkan pertambangan.
Hal ini pula yang membuat berbagai pihak menilai Rizal sebagai salah satu Caleg paling potensial untuk merebut salah satu dari enam kuota kursi DPRD KSB di Dapil III.
Dalam berbagai kesempatan, Rizal menyatakan ada cukup banyak persoalan yang dialami masyarakat di Dapil III dalam konteks peningkatan ekonomi. Padahal, selain pertambangan, wilayah selatan Kabupaten Sumbawa Barat itu juga memiliki potensi lain. Mulai dari pertanian, peternakan hingga pariwisata. Jika bisa dikelola dan dikembangkan, potensi ini niscaya menjadi sumber pendapatan masyarakat dan peningkatan pemasukan daerah.

“Untuk memaksimalkan potensi-potensi ini, butuh kekuatan politik. Karena untuk menggerakkan potensi-potensi yang ada, dibutuh regulasi (aturan) sebagai payung hukum pelaksanaannya. Juga butuh orang di parlemen untuk menyuarakan sehingga bisa terakmodir dan tertuang sebagai program yang terjamin penganggaran dan implementasinya. Kelemahan Dapil III selama ini, belum ada legislator yang concern terhadap masalah-masalah ini ,” urai Rizal.
Sebagai Caleg yang diutus PPP untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat wilayah selatan, Rizal telah menyiapkan sejumlah program prioritas. Salah satunya adalah bendungan untuk mengairi lahan pertanian di Kecamatan Jereweh. Selama ini para petani di wilayah itu kesulitan untuk memaksimalkan potensi lahan mereka karena faktor pengairan. Meski di Jereweh ada Bendungan Lang Desa, namun keberadaan bendungan tersebut belum bisa mengcover seluruh areal pertanian yang ada. Apalagi bendungan tersebut saat ini juga mengalami pendangkalan akibat sedimen yang sudah bertahun-tahun tidak dikeruk.
“Jika di Jereweh ada bendungan maka harapan petani di wilayah hilir bisa terwujud. Mereka bisa menanam minimal dua kali setahun sehingga potensi lahan yang ada bisa maksimal dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Kehidupan sosial, budaya, UMKM dan tenaga kerja juga akan saya perhatikan,” janjinya, dihadapan warga kecamatan Jereweh dalam kampanye tatap muka di Desa Dasan Anyar, belum lama ini.
Satu hal yang diingatkan Rizal kepada masyarakat yang akan menggunakan hak pilih mereka di Pemilu 17 April nanti. Hindari money politik.
Ia meminta pemilih tidak menjual suara kepada Caaleg yang menawarkan money politik. Itu bukan hanya pelanggaran dan diancam pidana. Tetapi juga mencerminkan bahwa Caleg tersebut tidak punya kemampuan dan pasti rakyat yang suaranya di beli akan ditipu.
“Mereka tidak mampu merebut hati rakyat karena tidak punya kompetensi, tidak berkualitas. Jadi menggunakan cara mudah, membeli suara rakyat dengan uang. Setelah terpilih ‘goodbye’ (selamat tinggal) dia tidak akan bertanggungjawab. Rakyat juga tidak bisa berharap dia akan memperjuangkan aspirasinya, karena suara rakyat sudah dibeli. Ini bahaya,” tegas Ayah dari Rizky Failasufi (16), Zuleyka Aurelia (12) dan Al Fatih Sang Pencerah (5) itu.(*)