KabarNTB, Sumbawa Barat – Pengasuh Pondok Pesantren Himmatul Ummah, Desa Sapugara Bree, Kecamatan Brang Rea, KH Syamsul Ismain (Kyai Syamsul) memastikan diri untuk bertarung di Pilkada KSB 2020 mendatang.
Kepada KabarNTB di Masjid Agung Darussalam, Kompleks KTC, Taliwang, Rabu 21 Agustus 2019, Kyai Syamsul juga mengakui dirinya menjalin komunikasi intens dengan dengan bakal calon berstatus petahana, HW Musyafirin.
Kedekatan dua figure ini memang bukan sekedar isu, dalam berbagai kesempatan, Kyai Syamsul Ismain yang menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) terlihat akrab dengan HW Musyafirin. Ia juga selalu diundang dan hadir dalam berbagai kegiatan resmi Pemda KSB.
Termasuk di acara sosialisasi mengenai rencana pembangunan smelter dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang digagas Bupati HW Musyafirin di ruang sidang utama Graha Fitrah Rabu siang.
“Kan semua (figure bacalon) sekarang sedang mencari panggung. Jadi siapapun bisa saja dia bersatu, bisa saja dia berpisah. Karena politik inikan sangat dinamis. Jadi dengan semua pihak kita bangun (komunikasi),” ujar Kyai Syamsul diplomatis, saat ditanya perihal kedekatannya dengan HW Musyafirin.
Yang terpenting, menurutnya, adalah ikhtiar untuk memberikan kontribusi terbaik untuk Sumbawa Barat.
“Berhasil tidaknya nanti di 2020 kita masuk yang penting kita berikhtiar dulu,” katanya.
Selain dengan HW Musyafirin, Kyai Syamsul mengaku ada dua figure calon pendamping lain yang intens menjalin komunikasi. Figure ini berasal dari kalangan politisi dan professional (non politisi).
Sementara untuk parpol pengusung, Ia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan tiga partai politik. Meski mengakui belum final dengan ketiga parpol dimaksud, tetapi komunikasi tetap terjalin dengan respon yang sangat bagus.
“PBB (Partai Bulan Bintang) ada kemungkinan bisa, karena kedekatan kami dengan pengurusnya. Dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) saya dekat dengan Ketua DPC (Sudarli),” ungkap Kyai Syamsul kepada wartawan di Masjid Agung Darussalam, KTC, Rabu 21Agustus 2019.
“Untuk Golkar, dengan (pengurus) disini belum, kami menggunakan jalur NW (Nahdlatul Wathan). Karena ikatan emosional kita dengan NW, kami berharap dari Tuan Guru Bajang (TGB) dan Ibu Wagub (Hj Siti Rohmi Djalillah) untuk bisa kita komunikasikan ke Golkar,” imbuhnya.
HW Musyafirin sendiri, sejauh ini belum pernah secara resmi mengungkapkan niatnya untuk kembali bertarung di Pilkada 2020. Termasuk apakah tetap akan satu paket dengan Fud Syaifuddin yang sekarang menjabat sebagai Wakil Bupati, atau memilih figure lain sebagai pendamping jika kelak pasti maju dalam Pilkada.
Padahal dukungan dari Partai Politik, yakni PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan sudah hampir pasti (tinggal menunggu surat dukungan resmi). Beberapa kali ditanya wartawan, HW Musyafirin memilih tidak berkomentar soal Pilkada dengan alasan ingin fokus dulu menyelesaikan masa jabatan yang tersisa.(EZ)