Menteri PPN/Bappenas : Masuk RPJMN, Pembangunan Smelter di KSB Prioritas

KabarNTB, Mataram – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN / Bappenas), Suharso Monoarfa menegaskan proyek pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian hasil tambang (smelter) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masuk dalam Rencana Pembangunan Jangan Menengah Nasional (RPJMN) dan mesti tuntas dalam lima tahun.

“Masuk (dalam RPJMN), ya (prioritas) untuk diselesaikan dalam lima tahun,” ungkap Suharso Monoarfa, usai membuka kegiatan Musyawarah Kerja ke-VI DPW PPP NTB, Sabtu 11 Januari 2020 di Mataram.

Suharso Monoarfa mengakui, sejauh ini, laporan yang diterima Bappenas mengenai progress pembangunan smelter masih bersifat umum. Karena itu ia berencana untuk datang ke Sumbawa Barat untuk mengecek langsung progress pembangunan kawasan smelter dan industri turunannya tersebut pada Februari mendatang.

Menteri PPN / Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa

Ditanya soal sikap pemerintah terhadap PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) sebagai pemilik smelter yang akan dibangun tersebut, Suharso Monoarfa menegaskan, prinsipnya pemerintah tidak mau menekan pengusaha terkait pelaksanaan investasi. “Ya kita ngga mau nekan – nekan pengusaha. Kita kan memerlukan investasi – investasi kedepan. Jadi hilirisasi itu menjadi penting buat kita,” ucapnya.

Ia menyatakan, pembangunan smelter perlu perhitungan yang rasional agar tidak merugikan pengusaha.”Saya kira itu, nanti setelah saya disana (berkunjung ke kawasan pembangunan smelter dan industri ikutannya di KSB) saya akan berbicara itu ya,” tandasnya sambil naik ke mobil.

Sebelumnya, Menteri PPN Bappenas, Suharso Monoarfa yang juga Plt Ketua Umum DPP PPP sempat bertemu dengan Wakil Bupati Sumbawa Barat usai acara pembukaan Mukerwil DPW PPP NTB. Dalam pertemuan itu, Wakil Bupati Fud Syaifuddin meminta kesediaan Menteri PPN Bappenas untuk datang ke Sumbawa Barat meninjau kawasan industri smelter dan ground breaking proyek strategis nasional, Bendungan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene. Permintaan tersebut disambut antusias Menteri PPN Bappenas dan berjanji akan menjadwalkan kunjungan ke Sumbawa Barat.

Proyek pembangunan smelter sendiri, saat ini sudah pada tahap pembebasan lahan. Untuk tahap awal ini luas lahan yang dibebaskan mencapai 850 hektar. Bupati KSB HW Musyafirin mengatakan Pemerintah Daerah menyiapkan lahan 1.200 hektar lahan yang saat ini telah masuk dalam RPJM Nasional sebagai kawasan industri.

“Ini yang menjadi cikal bakal transformasi ekonomi, industi olahan akan kita bangun, sehingga mudah-mudahan ini akan menjadi satu terobosan dalam meningkatkan daya saing, termasuk juga dalam rangka membuka lapangan kerja,” ungkapnya.(EZ)

Komentar