KabarNTB, Sumbawa Barat – Seorang guru di salah satu sekolah di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, MH (56 tahun) ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan dengan sejumlah luka dan tombak yang masih menancap di tubuhnya, pada Senin pagi 24 februari 2020. Korban yang tercatat sebagai warga Desa Tepas Sepakat, ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita di area sekitar Bendungan Kalimantong 2, Desa Bangkat Monteh, Kecamatan Brang Rea.
Kapolres Sumbawa Barat, melalui Kasat Reskrim, AKP Aprizal S.IK dalam keterangan resmi kepada media, Senin siang, menjelaskan, pelaku pembunuhan korban, atas nama Rs (34 tahun) langsung datang menyerahkan diri ke Polres KSB sekitar pukul 07.25 Wita.
“Pelaku datang dengan membawa sebilah parang yang diduga telah digunakan untuk menghabisi korban. Pelaku juga mengakui telah menghabisi korban di bendungan Bangkat Monteh Kecamatan Brang Rea,” ungkap Kasat Reskrim.
Pihak Kepolisian langsung menerjunkan Tim untuk melakukan Olah TKP dan pendalaman serta menghimbau masyarakat setempat untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi-aksi yang tidak di inginkan. Dari olah TKP yang dilakukan Kepolisian, ditemukan satu buah tombak milik pelaku yang masih menancap di tubuh korban. Lemparan tombak itu mengenai lengan kiri dan tembus hingga ke dada kiri korban.
Dijelaskan Kasat Reskrim, peristiwa pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 07.00 wita. Saat itu, korban MH berangkat dari rumahnya mengendarai sepeda motor menuju Desa Bangkat Monteh Kecamatan Brang Rea untuk mengajar. Pada saat melewati TKP, korban bertemu dengan pelaku. Korban sempat mengatakan kalimat tidak enak kepada selaku RS sehingga pelaku tidak terima dan akhirnya mengejar korban. “Korban sempat melarikan diri namun pelaku langsung melayangkan tombak ke arah tubuh korban dan langsung menebas bagian leher dan tangan kiri korban menggunakan parang,” urainya.
Setelah menghabisi korban, Pelaku langsung beranjak dari TKP Menuju Mapolres Sumbawa Barat dan menceritakan apa yang telah ia perbuat kepada petugas kepolisian setempat. Pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolres KSB untuk proses lebih lanjut. Kepolisian juga telah berkoordinasi dengan keluarga korban dan pelaku agar tidak terjadi hal-hal yang menyangkut kejadian supaya tidak ada saling memprovokasi antara satu dengan lainnya.
“Kepada masyarakat yang langsung menyaksikan olah TKP atau sebelumnya agar tidak menyebarluaskan foto-foto, video atau berita yang tidak mengenakkan ataupun memprovokasi,” imbau Kasat Reskrim.(EZ)
Komentar