Hasil Rapid Test 506 Tenaga Kesehatan di NTB Tidak Ada yang Reaktif

KabarNTB, Mataram – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, telah memeriksa populasi berisiko dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), meliputi Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.

“Sebanyak 506 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif,” ungkap Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, HL Gita Ariadi dalam pernyataan resmi Selasa malam 21 April 2020.

Juga telah diperiksa 600 ODP (orang dalam pemantauan) / OTG (orang tanpa gejala) dengan hasil 22 orang (3,7%) reaktif. “Sementara untuk pelaku perjalanan tanpa gejala (PPTG) yang masuk dalam cluster Gowa Makassar, telah diperiksa sebanyak 1.299 orang, dengan hasil 354 orang (27,3%) reaktif,” imbuhnya.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Sekda NTB, HL Gita Ariyadi

Semua orang dengan hasil RDT reaktif, sambungnya, dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19.

Sementara itu, hingga Selasa pukul 18.00 Wita, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di NTB sebanyak 300 orang dengan perincian 185 orang (62%) PDP masih dalam pengawasan, 115 orang (38%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 15 orang PDP meninggal.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.522 orang, terdiri dari 847 orang (19%) masih dalam pemantauan dan 3.675 orang (81%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 1.612 orang, terdiri dari 1.119 orang (69%) masih dalam pemantauan dan 493 orang (31%) selesai pemantauan.

“Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 44.181 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 13.762 orang (31%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 30.419 orang (69%),” jelas Gita Ariadi.

Mengenai peningkatan jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang signifikan, menurut Gita Ariadi, hal itu menunjukkan bahwa pemerintah sudah dapat mengidentifikasi pola penyebaran virus dengan peta lima klaster penyebarannya. “Pertambahan angka pasien positif adalah hasil kerja keras dan tindakan cepat tenaga kesehatan untuk segera mengetahui OTG, ODP maupun PPTG dengan melakukan pewnelusuran contact tracing, melakukan pemeriksaan RDT serta pemeriksaaan sampel swab di laboratorium secara mandiri di RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium di Rumah Sakit Unram dan treatment medik lainnya,” urainya.

Terkait peningkatan jumlah orang terkonfirmasi Covid-19 ini, Gita meminta masyarakat tidak perlu panik, namun tetap harus waspada dan disiplin melaksanakan seluruh protokol penanganan Covid-19 untuk mencegah penularan yang lebih luas.

“Faktanya secara klinis sebagian besar warga kita yang positif Covid-19 saat ini dalam kondisi klinis cukup sehat namun tetap harus dirawat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sehingga segera bisa sembuh,” tandasnya.(NK)

Komentar