Managemen Birokrasi Berwawasan Wiraswata, Kiat Jarot – Mokhlis Dongkak PAD Sumbawa

 

KabarNTB, Sumbawa –– Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa nomor urut 5 Jarot – Mukhlis berkomitmen akan membangun managemen birokrasi pemerintahan yang cerdas, jujur dan siap berinovasi dalam membangun Sumbawa.

Dengan managemen tersebut, Jarot – Mokhis yakin pembangunan akan lebih maju dan PaD akan meningkat dibanding 5 tahun terakhir yang menghasilan produk domestic regional brutto hanya 4 persen, sementara di tahun 2016 hampir mencapai 7 persen.

“Hari ini PAD kita berada di angka 190 Miliar, semakin menurun dibanding pada 2016 lalu yang mencapai 200 Miliar. Ini pasti ada yang salah, semakin lama sumber PAD semakin bertambah tetapi pemasukan PAD nya makin menurun,” kata Calon Wakil Bupati Sumbawa, Mokhlis saat bertemu dengan mahasiswa di Sumbawa, belum lama ini.

Pasangan Calon Bupati – Wakil Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot – Mokhlis

Peningkatan PAD, kata dia, nantinya akan berdampak pada peningkatan infrastruktur yang jika dimanfaatkan dengan baik akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat. “Kami berkomitmen akan menempatkan dan mengelola managemen birokrasi yang berwawasan wiraswasta agar PAD bisa meningkat,” katanya.

Ia mengatakan, Sumbawa bukan saja kaya akan Sumber Daya Alam dan budayanya tetapi juga memiliki SDM yang berkualitas. Mukhlis menyebutkan bahwa Sumbawa mempunyai SDM yang kaya ilmu dan berpotensi besar dalam membangun daerah.

“Sumbawa saat ini memang telah membangun semua infrastruktur tetapi bagaimana strategi dalam mengelola infrastruktur tersebut. Seperti jalan desa, jalan usaha tani dan infrastruktur dasar lainnya dalam memanfaatkannya sehingga bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” bebernya.

Dari segi wilayah, luas Sumbawa adalah 30 persen dari luas NTB, satu dari sekian Kabupaten yang terkaya di NTB. Sumbawa layaknya surga dunia dengan banyak potensi, tetapi apa yang terjadi belum sepenuhnya dapat dikembangkan.

Mokhlis menyatakan sala satu cara mempercepat pembangunan Sumbawa adalah dengan memperkuat jaringan (Link) atau koneksi, termasuk dalam bidang pariwisata yang terintegrasi, sehingga ke depan infrastruktur pendukung akan terus diperbaiki. “Pariwisata dan Budaya menjadi sebuah brand yang akan mendatangkan PAD,” katanya.

Soal pembangunan, Jarot – Mokhlis akan menyasar pembangunan industri dan jasa. Dua hal ini, kata Mokhlis, belum sama sekali diperhatikan pemerintah, sementara ini sudah dilakukan di daerah-daerah berkembang. “Jika ingin maju, industri dan jasa harus berkembang,” katanya.

Industri yang dapat dibangun di Sumbawa seperti industri yang berbasis bahan baku peternakan, pertanian dan perikanan serta pariwisata. Bahkan jika memungkinkan Sumbawa mengembangkan Industry pertambangan. Menurutnya, pengembangan keduanya sangat berpeluang besar di Sumbawa tetapi tidak selalu menjadi perhatian serius.

“Contoh saja, Sumbawa punya Loka Latihan Kerja (LLK), jika Jarot Mukhlis memimpin Sumbawa maka kami akan naikan gradenya menjadi Balai Latihan Kerja (BLK) supaya kita mendapat suntikan dana dari pusat,” ungkapnya.

Persoalan pengembangan ekonomi Kabupaten Sumbawa adalah persoalan serius. Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2020 melansir bahwa kabupaten ini menempati urutan keenam dengan jumlah penduduk tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu 457.670 jiwa. Dimensi yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masin-gmasing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.

Ditinjau dari indeks kedalaman kemiskinan (P1), nilai indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Sumbawa sepanjang tahun 2014 sampai dengan 2018 tampak cukup berfluktuatif. Pada 2014 indeks kedalaman kemiskinan tercatat 2,71. Pada 2015 mengalami penurunan menjadi 2,70 dan mengalami kenaikan pada tahun 2016 menjadi 3,12. Pada 2017 mengalami penurunan kembali menjadi 2,60 dan pada 2018 mengalami peningkatan menjadi 3,05.

Laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 menempati urutan keempat tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat setelah Lombok Utara, Mataram dan Kota Bima dengan laju  4,87 persen.

Jumlah penduduk miskin Kabupaten Sumbawa pada 2019 mencapai 63.490 penduduk menjadikan Kabupaten Sumbawa menempati urutan keempat terendah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Sumbawa untuk tahun 2019 adalah 67,60.(JK)

Komentar