KabarNTB, Sumbawa — Bukan hanya harga gabah, harga komidity jagung juga turun dalam masa panen saat ini. Bahkan kondisi turunnya harga ini terjadi setiap minggu.
Sekretaris Komisi II DPRD Sumbawa, menyatakan di lapangan harga jagung sudah berada di kisaran Rp. 4.900 per kg. Padahal pada pekan sebelumnya harga berada di kisaran Rp 5.200 per kg.
“Kondisi ini tentu sangat merugikan petani. Karena itu mesti ada upaya bersama untuk menyikapi,” ucap Ridwan.
Komisi II sendiri, berencana dalam waktu dekat akan melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang-gudang besar penampung komoditi tersebut.
Selain harga, petani juga mengeluhkan refaksi harga dengan KA yang dikenakan kepada mereka, karena jumlah pemotongan cukup besar.
’’Contoh berat yang 6 ton 600, jika dikali Rp 5000 maka sudah ada sekitar 33 juta dengan KA 22 lebih, maka jika terkena refaksi harga 11 persen , harga jagung yang Rp 33 juta menjadi Rp 29,370 ribu atau murninya yang diterima petani sama dengan harga 45 saja,” ungkap Ridwan.
Ia berharap para pengusaha yang membeli jagung jangan banyak bermain di KA, termasuk permainan harga yang tidak konsisten dengan melihat jarak gudang dengan lokasi tanam petani.
Ridwan meminta pemerintah daerah melalui Dinas tekhnis untuk segera merespon kondisi dan praktek seperti ini.
“Jika hal ini dibiarkan berlarut, maka DPRD Sumbawa secara kelembagaan akan memanggil para pihak. Bila perlu kami akan melakukan sidak ke gudang-gudang besar guna mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” demikian Ridwan.(JK)
Komentar