Sumbawa Besar, KabarNTB
Prajurit Satu (Pratu) Hamdan merupakan sosok yang pendiam. Karakter prajurit Raider Kostrad yang gugur tertembak oleh KKB di Nduga Papua Pegunungan itu disampaikan oleh Kepala Desa Jamu Kecamatan Lunyuk, Masharuddin.
“Anaknya pendiam. Sopan. Tak banyak tingkah,” tambahnya kepada KabarNTB tadi malam sebelum kepala desa ini pergi tauziah kerumah duka.
Menurut Masharuddin, Hamdan merupakan putra kedua dari Abdul Hamid yang merupakan Kepala Desa Jamu sebelum dirinya menjabat. “Pak Hamid ini anaknya tiga. Semuanya laki laki. Hamdan ini anak yang kedua,” terangnya.
Mengenai rencana pemakaman Pratu Hamdan, Masharuddin mengatakan akan dimakamkan di TPU didesanya. “Informasi sementara yang kami terima, jenazah tiba dari Papua hari Rabu besok. Pemakamannya di sini juga,” ungkap Masharuddin.
Sebelumnya Dandim Sumbawa
Dandim 1607/ Sumbawa, Letkol Czi Alid Setiawan kepada tvOnenews.com Senin (3/4/2022) memperkirakan jenazah Pratu Hamdan diperkirakan tiba di Sumbawa lusa pada tanggal 5 April 2023. “Jenazah akan dikirim dari Timika Papua pukul 10.00 Wit ke Makassar. Kemudian dari Makasar diterbangkan ke Bali. Dari Bali rencananya ke Sumbawa, karena tidak ada cargo maka diterbangkan ke Lombok. Dari Lombok langsung ke lunyuk ke rumah duka menggubakan ambulan,” terang Dandim 1607/Sumbawa.
Untuk penerimaan jenazah sambungnya, masih dikoordinasi dengan satuan Pratu Hamdan di Batalyon Infanteri Raider 321/ Galuh Taruna, Majalengka, Jawa Barat.
Dilansir dari Tribum Papua, Pratu Hamdan gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, papua Pegunungan, Senin (3/4/2023) sekira pukul 09.20 WIT.
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonif Rider 321/GT itu ditembak saat menjalankan tugas di Distrik Yal.
Pratu Hamdan saat itu sedang melaksanakan penjagaan Pos Gapura 2. (IR)
Komentar