Hanya Haji Firin Bupati Penerima Satya Lencana Wira Karya dan Penghargaan iBangga di Harganas 2024

KabarNTB, Semarang — Bupati Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), HW Musyafirin menerima tanda kehormatan Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI di puncak perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 29 Juni 2024.

Penghargaan yang diberikan sekali dalam seumur hidup dari Presiden RI itu merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan negara terhadap seseorang atas dedikasinya untuk bangsa dan negara.

Selain HW Musyafirin, tanda kehormatan ini diberikan juga kepada empat tokoh lain, di antaranya Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, Winarni, Ketua TP PKK Lampung Selatan, Walikota Makasar, H. Muhammad Ramhdan Pomanto dan Mukodi, Ketua STKIP PGRI Pacitan.

HW Musyafirin menjadi satu-satunya Bupati di Indonesia menerima dua penghargaan sekaligus di Harganas 2024. Selain SWK, mantan birokrat dan politisi yang kini maju sebagai calon wakil gubernur NTB itu juga juga menerima penghargaan iBangga Award 2024.

Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin dan Istri, Hj Hanipah Musyafirin, satu-satunya Kepala Daerah di indonesia peraih Satya Lencana Wira Karya dan Penghargaan iBangda di Harganas 2024

Satya Lencana Wira Karya dan penghargaan iBangga disematkan oleh Mentero Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mewakili Presiden.

“Prestasi ini saya persembahkan untuk seluruh warga Sumbawa Barat yang secara gotong royong mendukung pembangunan,” kata tokoh 61 tahun yang biasa dipanggil Haji Firin itu, didampingi istrinya, Hj Hanipah W Musyafirin.

Menko PMK, Muhadjir Efendi dalam sambutannya di acara tersebut, menegaskan, pemerintah saat ini terus berupaya membangun generasi emas.

Dibutuhkan kerja keras dan dukungan semua pihak untuk mencapai target tersebut. Ia pun mengapresiasi sejumlah program inovasi yang dilaksanakan kepala daerah penerima penghargaan, termasuk kepada Bupati Sumbawa Barat atas inovasinya dalam penurunan stunting melalui Posyandu Gotong Royong.

“Memasuki era generasi emas, kita masih butuh kerja keras untuk membangun keluarga dan generasi yang berkualitas. Kata kuncinya kasih dan saing, kokoh dan Tangguh,” katanya.

Membangun manusia cerdas lanjutnya, merupakan amanat yang tertuang dalam UUD pasal 31 ayat 3, bahwa prasyarat untuk membangun manusia cerdas Indonesia harus didahului dengan membangun keimanan dan ketakwaan seperti yang tertuang dalam sila pertama Pancasila yang diikuti oleh sila berikutnya.

“Ini sudah menjadi amanah yang perlu kita wujudkan,” tambahnya.(*)

Komentar