Mahasiswa UM Malang Sosialisasikan Bahaya Game Online dan Gadget pada Gen Z

 

Sumbawa Besar, KabarNTB

Mahasiswa Universitas Muhammadyah Malang (UMM) melakukan sosialisasi bahaya game online dan dampak gadget pada anak anak.

Mahasiswa UMM meliputi Indah Jufita Ramdhani (Fak Ilmu Kesehatan), Novia Ramdhany (Fak Psikologi), Erik Sandi, Yudistira Dhista (Fak Hukum) dan Ary Anugrah K ( FPP) melakukan sosialiasi di SD Raberas Kelurahan Seketeng.

Diera digital yang sangat maju kata Ketua Mahasiswa UMM Indah Jufita Ramdhani, teknologi internet, media sosial, dan merupakan integral dari kehidupan sehari-hari. Karenanya banyak anak anak “Gen Z” yang sangat tergantung pada gadget untuk berbagai keperluan, mulai dari komunikasi, hiburan hingga pendidikan. “Gadget bukan hanya alat, tapi juga bagian dari identitas sosial dan cara mereka berinteraksi dengan dunia. Anak anak menggunakan media sosial secara intensif. Platform seperti Instagram, TikTok, Snapchat, dan YouTube sangat populer di kalangan mereka. Meskipun anak anak “Gen Z” telah merasakan banyak manfaat dari penggunaan gadget dan teknologi, ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan,” paparnya.

Lanjut Indah, “Gen Z” tumbuh dengan akses yang hampir tak terbatas ke gadget yang dapat menyebabkan ketergantungan atau kecanduan . Banyak anak anak “ Gen Z’’ merasa sulit melepaskan diri dari gadget, terutama karena kecanduan media sosial, game, atau konsumsi konten digital.

Penggunaan media sosial yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat kecemasan, depresi, dan stres pada “Gen Z”. Tekanan untuk selalu tampil sempurna mendapatkan pengakuan melalui like dan komentar, serta membandingkan diri dengan orang lain dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Meskipun sangat terhubung secara digital, banyak anak anak yang mengalami penurunan dalam keterampilan interaksi sosial tatap muka.

“Ketergantungan pada komunikasi melalui gadget dapat mengurangi kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara langsung, memahami isyarat non-verbal, dan menjalin hubungan yang lebih dalam,” terangnya.

Selain itu, paparan layar gadget terutama sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur. Cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin yang menyebabkan sulit tidur dan kualitas tidur yang buruk.

Penggunaan gadget yang berkepanjangan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan fisik, seperti obesitas akibat kurangnya aktivitas fisik, gangguan postur tubuh, dan sindrom mata kering. Anak anak cenderung menghabiskan banyak waktu duduk didepan layar yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.

Anak-anak sangat rentan terhadap cyberbullying, yang dapat terjadi di platform media sosial, forum online, atau melalui pesan langsung. Cyberbullying dapat menyebabkan dampak emosional yang serius, termasuk perasaan isolasi, rendah diri bahkan depresi. Penggunaan gadget untuk mendapatkan informasi dengan cepat dapat mengurangi kesempatan bagi anak untuk berpikir kritis dan memproses informasi secara mendalam.

“Mereka cenderung menerima informasi mentah-mentah tanpa melakukan verifikasi atau refleksi lebih lanjut. Tanpa pengawasan yang tepat, anak anak bisa terpapar konten yang tidak sesuai atau berbahaya di internet, termasuk pornografi, konten kekerasan, atau misinformasi,” lanjutnya. (JK)

Komentar