Lombok Barat, KabarNTB
Pasangam Calon Gubernur Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah – HW Musyafirin (Rohmi – Firin) memberi perhatian serius kepada masyarakat kecil berpenghasilan rendah seperti pedagang bakulan, kios dan pelaku UMKM.
Program unggulan yang ditawarkan Rohmi – Firin kepada mereka adalah ‘Bantuan Modal Usaha Bayar ke Diri Sendiri’. Program ini merupakan solusi bagi masyarakat kecil, pedagang bakulan dan pelaku UMKM yang membutuhkan modal usaha tapi kesulitan mengakses bantuan modal dari perbankan.
Selain itu, program tersebut juga menjadi salah satu senjata Rohmi – Firin untuk memberantas praktek riba (bank rontok) yang umumnya menjerat pelaku usaha kecil, pedagang bakulan serta masyarakat berpenghasilan rendah lainnya.
Praktek riba sangat merugikan dan berpengaruh sangat buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Mendengar cerita Haji Firin tentang pelaksanaan program tersebut di Sumbawa Barat, ratusan warga Karang Bedil, Kediri, Lombok Barat langsung bertepuk tangan riuh. Warga di kampung Ranca, Desa Masbagik Timur, Kecamatan Masbagik, serta warga Suralaga dan Lendang Nangka, Lombok Timur juga bereaksi sama.
Mereka yang mayoritas pedagang kecil dan pelaku UMKM tidak pernah menyangka ada program pinjaman modal usaha yang tidak dikembalikan ke bank atau pemerintah, tapi dikembalikan ke diri sendiri.
“Jadi bantuan modal usaha itu tidak dikembalikan ke Bank atau ke Pemerintah, tapi dikembalikan ke diri sendiri (penerima bantuan). Mau program itu kita laksanakan di seluruh NTB?,” tanya Haji Firin dalam silaturahmi dengan warga di sejumlah titik di Pulau Lombok, Jum’at 13 September 2024.
Warga yang mayoritas emak-emak langsung menjawab serentak. “Mauuuuu…”
“Coba kasitau caranya,” ujar Haji Firin lagi. “Coblos jilbab ijoooo….” jawab warga gemuruh.
Program Bantuan Modal Usaha Bayar ke Diri Sendiri memang bukan program baru di Sumbawa Barat. Program itu telah dilaksanakan sejak periode pertama Haji Firin menjabat sebagai Bupati (2015 – 2020). Di Sumbawa Barat, sasaran program tersebut bahkan tidak hanya pedagang kecil dan pelaku UMKM, tapi juga menyasar petani, dalam bentuk bantuan Saprodi, peternak berupa bantuan ternak dan nelayan berupa bantuan perahu, mesin serta alat tangkap. Program tersebut diberi nama Program Bariri.
Lalu bagaimana konsepnya? Program Bantuan Modal Bayar ke Diri Sendiri mewajibkan penerima bantuan yang memenuhi syarat dan telah melalui proses verifikasi untuk membuka rekening di Bank yang ditunjuk pemerintah daerah. Untuk penerima bantuan dalam bentuk barang (petani, peternak, nelayan) nilai saldo minimal saat membuka rekening sebesar 10 persen dari nilai bantuan yang diterima. Selanjutnya penerima diwajibkan menabung sampai saldo rekeningnya mencapai nilai minimal 200 persen dari nilai bantuan yang diterima. Sebelum mencapai nilai tersebut pihak bank akan membekukan sementara rekening sehingga tidak bisa dilakukan penarikan.
“Dengan program ini kita harapkan pedagang kecil, pedagang bakulan dan UMKM di NTB bisa terbantu dari sisi permodalan sehingga usahanya bisa kontinyu dan berkembang,” jelas Haji Firin disambut yel – yel kemenangan Rohmi – Firin oleh warga. (IR)
Komentar