‘Pakek Toro’, Dulu Hama Kini Primadona Pembawa Cuan

Sumbawa Besar, KabarNTB

Pakek Torok begitulah nelayan sekitar Teluk Saleh Desa Teluk Santong Kecamatan Empang, Sumbawa menyebut Hiu Paus atau Whale Shark. Dulu ikan raksasa ini dianggap penganggu atau hama bagi nelayan. Bila raksasa bernama latin Rhincodon typus itu terjaring, maka satu satu cara untuk mengeluarkannya dengan merobek jaring tersebut. Karenanya kalau ada Pakek Torok mendekati bagang, nelayan lebih memilih mengusirnya daripada menanggung resiko merugi jutaan rupiah.

ksb

Namun seiring kemajuan ekowisata di perairan Teluk Saleh, kini Paus Torok tak lagi menjadi hama pengganggu. Malah menjadi primadona pengundang wisatawan membawa banyak cuan. Betapa tidak, untuk menikmati sensasi berenang dengan Pakek Torok seorang wisatawan musti merogoh kocek ratusan ribu rupiah.

Dhani, seorang pemandu dari biro wisata Bujang Manpacker mengungkap tarif wisata ke Hiu Paus berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta. Tergantung dari paket yang dipilih dan tranportasi..
“Kalau pakai tranportasi sendiri dari Sumbawa ke Teluk Santong, tarifnya lima ratus ribu per orang,” terang Dhani.

Uang itu tersebar bukan hanya untuk agen wisata, tapi juga untuk sewa perahu, bayar bagang hingga retribusi parkir dan retribusi tambat perahu.

Hiu paus biasanya muncul di perairan Teluk Saleh sepanjang tahun. Dhani mengatakan Kunjungan terbaik sekitar April hingga November. “Kalau bulan Januari seperti sekarang ini, syukur syukur ada muncul. Kalaupun ada paling satu ekor,” sebut Dhani.

Berkunjung di bulan Januari hingga Maret seringkali cuaca tidak menentu seperti ombak yang cukup besar dan arus yang cukup kuat.

Menurut World Wildlife Fund, ukuran badan ikan hiu paus bisa mencapai panjang 18-20 meter dan berat maksimal sekitar 15 ton, meski rata-rata beratnya sekitar 12 ton. hiu paus menjadi yang terbesar ukurannya dalam keluarga Rhincodontidae.

Ia juga menjadi salah satu makhluk laut paling besar. Tak seperti keluarga hiu lainnya, bagian kepala hiu paus cenderung datar mengikuti bentuk tubuhnya dengan mulut yang besar. Tak seperti hiu lainnya seperti hiu putih (white shark) yang bersusunan gigi tajam dan menjadi andalan untuk merobek mangsa, hiu paus justru sebaliknya.

Ikan berbintik-bintik pada seluruh tubuhnya itu memiliki susunan gigi yang kecil dan tidak diandalkan untuk memakan mangsanya. Untuk memakan mangsa, sambil berenang ia cukup membuka lebar-lebar mulut super besarnya.

Di Indonesia, Teluk Saleh adalah satu dari sedikit perairan yang menjadi lokasi favorit ikan megafauna ini untuk berkembang biak selain Teluk Cenderawasih dan Teluk Triton.

Teluk Saleh dengan luas 1.459 kilometer persegi dan panjang mencapai 282 kilometer, adalah salah satu teluk terbesar di Indonesia. Dengan Melihat Pergerakan Migrasi Hiu Paus, Teluk Saleh, Sumbawa, adalah habitat ideal, Perairan yang hampir 95% tertutup dan dangkal, serta plankton yang melimpah, menjadikan tempat ini sempurna untuk melihat Hiu Paus di habitat aslinya.

Pemda Sumbawa telah menetapkan kawasan Teluk Saleh dengan Hiu Pausnya sebagai kawasan konservasi. “Keseimbangan antara aktivitas ekonomi dan kelestarian ekosistem Hiu Paus di Teluk Saleh sangat penting, sehingga penetapan kawasan konservasi menjadi suatu keharusan,” kata Bupati Sumbawa, H Mahmud Abdullah dalam suatu kesempatan..

“Saya mendukung penuh penetapan kawasan ekosistem Hiu Paus di Teluk Saleh sebagai kawasan konservasi. Saya juga yakin dan percaya bahwa Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030 yang akan dilantik nanti akan melanjutkan komitmen ini,” tegasnya. (IR)

Komentar