Sumbawa Besar, KabarNTB
Balai Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Pulau Sumbawa meminta PT AMMAN Mineral Nusa Tenggara mewaspadai timbulnya Penyakit Akibat Kerja (PAK), dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) pada pekerjanya di operasional tambang Batu Hijau Kabupaten Sumbawa Barat maupun di kegiatan eksplorasi Blok Elang di Kabupaten Sumbawa.
Karena bagi perusahaan tambang, kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja tidak hanya berdampak pada kesehatan pekerja, tapi juga mengakibatkan kerugian finansial, terganggunya produksi, hingga risiko hukum dan reputasi.
Menurut penjelasan Kepala Balai Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Zulkifli Kurniawan ST,
PAK meliputi penyakit yang penyebabnya berkaitan langsung dengan pekerjaan, seperti terkena paparan debu, suara yang bising, panas, radiasi, getaran serta bahan kimia. Sementara PAHK dipicu oleh stres, kelelahan dan gaya hidup yang tidak sehat.
“Jadi tidak hanya pencegahan kecelakaan kerja yang jadi prioritas, tapi juga timbulnya penyakit akibat kerja musti diwaspadai,” pinta Zul yang ditemui KabarNTB.com diruang kerjanya, Selasa (14/10).
Sebagai upaya pencegahan PAK dan PAHK, Zul mengatakan selain penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan jenis pekerjaan, karyawan juga musti mendapat pemeriksaan kesehatannya melalui medical checkup (MCU) yang spesifik, rutin dan terjadwal. “Spesifikasi MCU antara pekerja di pit, operator alat berat, operator smelter tentu berbeda dengan pegawai administrasi. Jangan disama ratakan,” tegas Zul.
Dan tak kalah penting lanjutnya, menindaklanjuti hasil pemeriksaan medis jika pada pekerja menunjukkan gejala gangguan kesehatan.
Menanggapi permintaan Balai Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 itu, Vice President Corporate Communication AMMAN, Kartika Octaviana menegaskan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) berkomitmen penuh untuk melindungi kesehatan seluruh pekerja melalui upaya pencegahan, deteksi dini, dan penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) maupun Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK).
Kata Kartika dalam pesannya melalui aplikasi WhatsApp, program kesehatan kerja yang diterapkan AMMAN selaras dengan regulasi nasional, dan bahkan mengadopsi standar internasional seperti ILO/WHO.
“Kami mengupayakan pencegahan seoptimal mungkin, dengan cara memetakan risiko kerja, menjaga kebersihan lingkungan kerja, dan manajemen kelelahan,” paparnya.
“Deteksi dini merupakan salah satu cara yang kami lihat efektif, agar penyakit bisa dicegah atau ditangani dengan tepat, demi menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, yang tentunya akan berdampak positif pada produktivitas kerja,” pungkas Kartika. (IR)