Sumbawa Besar, KabarNTB
Ican, begitulah sapaan akrab Kaysan Adjie Widyatmoko. Calon mekanik alat berat ini tengah menempuh pendidikan di tahun pertama jurusan Heavy Equipment SMK 2 PGRI Ponorogo– sebuah sekolah unggulan berbasis industri di Provinsi Jawa Timur.
Ican tak sendirian disekolah itu. Ia ditemani enam siswa lainnya asal Kabupaten Sumbawa Barat. Ke tujuh siswa tersebut merupakan siswa terpilih penerima beasiswa SMK Unggulan AMMAN atau AMMAN Scholars untuk tahun 2025.
Sri Siswati Yanuarsih SSi adalah ibu dari Ican. Sehari hari bekerja sebagai PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa. Kepada KabarNTB.com, Sri berkisah kalau Ican tidak terlalu menonjol dibidang akademik. Putra bungsu dari tiga bersaudara ini lebih suka berolahraga. “Prestasi disekolah biasa saja. Tidak diatas, tidak juga dibawah. Berada ditengah tengah,” ungkap Yayuk, sapaan akrabnya.
Namun sejak kecil, lulusan SMPN 1 Sumbawa ini menaruh minat pada hal-hal yang berbau mekanisasi dan dunia pertambangan. Mungkin pengaruh dari bapaknya, Pujiono, seorang insinyur yang bekerja disebuah perusahaan tambang batu bara di Kalimantan. “Waktu kecil, Ican suka lihat album foto bapaknya ketika lagi kerja di tambang. Saya kira dari situ dia tertarik kepada alat berat dan pertambangan,” ungkap Yayuk.
Selain dari bapaknya, ketertarikan Ican pada mekanisasi peralatan tambang berukuran jumbo diperkirakan menular dari teman kakaknya, seorang mekanik alat berat alumni SMKN 2 Sumbawa. “Teman kakaknya ini kerja di tambang Batu Hijau. Dia sering main ke rumah kalau lagi libur. Mungkin juga Ican terinspirasi dari dia,” tambah Yayuk.
Mengenai keberhasilan Ican memperoleh beasiswa Amman Scholars, Yayuk mengungkap proses seleksinya berlangsung dengan ketat. Ada ratusan siswa pelamar. Jadi saingannya banyak. Tapi proses seleksinya berlangsung terbuka, obyektif dan akuntabel. Tim seleksinya tidak hanya dari AMMAN, tapi ada juga pihak ketiga selaku tim independen serta pengajar dari SMK 2 PGRI Ponorogo.
Dari sejumlah tahapan seleksi, Yayuk sangat terkesan dengan dengan tes membuat essay sebanyak 150 kata. Isinya tentang motivasi dan potensi diri dari pelamar. “Karangan yang Ican buat murni dari isi hatinya tentang ketertarikan dia pada alat berat. Jadi pilihan jurusannya sesuai dengan kompetensi Ican,” papar Yayuk.
Lepas dari test itu, seleksi berlanjut pada sesi akademik, psikologi dan wawancara panel. Tidak hanya pelamar yang diwawancarai, tapi juga salah satu dari orang tua pelamar. Akhir dari tahapan seleksi adalah medical check up.
“Pelamarnya ratusan siswa. Dari sejumlah tahapan seleksi, satu persatu gugur hingga akhirnya dari Kabupaten Sumbawa hanya Ican yang lulus untuk jurusan teknik alat berat,” ungkap Yayuk dengan bangga.
Menjawab proses pendidikan Ican di SMK 2 PGRI Ponorogo, Yayuk mengatakan semua biaya yang berkaitan dengan pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh AMMAN. Bukan cuma itu, AMMAN juga membiayai pemondokan hingga uang saku. “Semuanya dibiayai dari beasiswa. Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada AMMAN. Semoga Ican bisa mengemban amanah ini dan membalasnya dengan meraih prestasi,” harap Yayuk.
Terkait masa depan Ican setelah tamat nantinya, Yayuk menyerahkan sepenuhnya kepada Ican. Apakah dia bekerja lebih dulu sebagai mekanik heavy equipment atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Kata Yayuk, selaku orang tua ia dan suaminya mensupport apapun pilihan putranya.
Tak Pandang Latar Belakang
Beasiswa AMMAN Scholars merupakan wujud nyata dari langkah strategis AMMAN untuk turut serta dalam pengembangan dan peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa.
Amman Scholars merupakan beasiswa prestasi. Calon penerima diseleksi berdasarkan kompetensi, agar semua calon dari berbagai latar belakang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan beasiswa.
“Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk kemajuan, dan melalui program ini, kami berupaya membuka pintu kesempatan seluas-luasnya bagi putra-putri Sumbawa Barat dan Sumbawa,” terang ujar Vice President Social Impact AMMAN, Priyo Pramono.
“Kami berharap para penerima AMMAN Scholars dapat menimba ilmu setinggi-tingginya serta
memaksimalkan pengalaman mereka mencari wawasan di sekolah-sekolah unggulan ini dengan anak-anak lainnya dari seluruh Indonesia,” lanjutnya.
Pada tahun 2025, AMMAN Scholars merupakan tahun kelima
untuk KSB, dan di tahun kedua
menjangkau Kabupaten Sumbawa memperluas cakupan dampak positifnya.
AMMAN bekerja sama dengan tujuh SMK terbaik di Kudus, Malang, dan Ponorogo. Kolaborasi di tahun ini membuka 12 program keahlian dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi, yakni SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus untuk jurusan Animasi 3D, Desain Grafis, Teknik Grafika, Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG).
SMK NU Maarif Kudus di jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). SMK NU Banat Kudus jurusan Busana, SMK PGRI 1 Kudus untuk jurusan Kecantikan dan SPA.
Selain itu di SMK Wisudha Karya jurusan Teknik Mesin, Teknik Mekatronika, dan Teknik Ketenagalistrikan. Sementara SMK Brantas Karangkates Malang untuk Teknik Ketenagalistrikan, serta SMK PGRI 2 Ponorogo untuk jurusan Teknik Alat Berat.
Menjawab jumlah pelamar AMMAN Shcolars ditahun 2025, Priyo menyebut sebanyak 470 siswa. Setelah melalui tahapan seleksi yang komprehensif, terpilihlah 46 kandidat terbaik. “Total penerima beasiswa AMMAN sejak awal program menjadi 239 orang, di mana 78 telah lulus dan sisanya masih aktif belajar,” paparnya seraya menggaris bawahi bahwa AMMAN Scholars tidak hanya memfasilitasi pendidikan berkualitas bagi generasi muda Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa, tapi juga membuka jalan mereka menjadi pionir perubahan serta agen pembangunan untuk mewujudkan masa depan Sumbawa Barat dan Sumbawa yang lebih maju dan sejahtera. (IR)



