Kampanye PBB di Sumbawa, Massa Menyemut Sambut Yusril

Sumbawa, KabarNTB –  Partai BulanBintang (PBB) mendatangkan Capresnya, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH,. MSc untuk menyemarakkan kampanye nasional di Stadion PragasSumbawa Besar, Minggu (15/03/2014).

Kehadiran pakar hukum tata negara ini juga dimeriahkan oleh penampilan artis KDI dan penyanyi dangdut kondang, Vetty Vera untuk menghibur para simpatisan dan kader PBB yang menyaksikan kampanye terbuka ini.

Hadirnya Yusril secara perdana di Kabupaten Sumbawa menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat setempat. Karena jarang-jarang berhadapan secara langsung dengan calon Presiden 2014 ini.

Sekitar pukul 4, rombongan Yusril tiba di lapangan Pragas. Belum juga memasuki arena lapangan, masyarakat mengerumuni Yusril layaknya gula dikerumuni semut. Di antara mereka sesekali berebut untuk sekedar mencuri moment fotobersama sang tokoh yang dikawal ketat oleh pihak kepolisian.

Di atas panggung, rombongan Yusril pun mengambil tempat duduk dan kampanye dibuka dengan membaca do’a oleh Wakil Ketua DPW PBB NTB, Ir H Iksan Gemala Putra. Setelah itu diikuti sambutan dan orasi politik wakil Ketua Umum DPP PBB Sahar L Hasan.

Mendapat kesempatan menyampaikan orasi politiknya, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, mengemukakan kepada masyarakat bahwa pemilu sebentar lagi akan dilaksanakan untuk memilih anggota DPRD, DPRD Propinsi dan DPR RI. Dimana, PBB salah satu peserta pemilu dan sudah beberapa kali mengikut pemilu. PBB pertama kali ikut pemilu tahun 1999 sampai sekarang. PBB adalah partai Islam sekaligus partai Kebangsaan di Indonesia. PBB berlambang bulan dan bintang yang melambangkan partai ini bersemangat Islam, asas Islam bertujuan tidak hanya menjayakan Islam dan umatnya, tapi juga untuk kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

PBB, lanjut Yusril, belumlah menjadi partai yang besar sejak berdiri sampai sekarang. Besar kecilnya partai tergantung pada rakyat. Kalau rakyat mendukung dan rakyat pilih, maka jadilah partai itu partai besar. Sebaliknya jika rakyat tidak pilih, maka partai itu akan tenggelam, hilang bahkan mati.

“PBB dulu pernah ada, tahun  1955 pernah ikut dengan nama Masyumi. Tahun 1999 muncul lagi dengan nama Partai Bulan Bintang dengan lambang yang sama. Sudah empat kali ikut pemilu sejak 1999 dan belum menjadi partai besar,” terangnya.
Menurut mantan Menteri Hukum dan HAM di era Presiden Megawati tersebut, bahwa rakyat kita kadang bingung dalam menghadapi pemilihan umum ini.

“Mau pilih yang mana ?  Mau coblos yang mana ? Untuk apa,” ujarnya.

Partai itu didirikan sebenarnya di atas cita-cita tertentu. PBB adalah suatu partai yang berazaskan Islam dan bertujuan untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia. Artinya kehidupan masyarakat tidak bisa dijauhkan dari nilai-nilai agama. Tidak bisa dijauhkan dari nilai-nilai Islam. Bahwa Islam rahmatan lilalamin. Ajarannya untuk seluruh alam, ajarannya untuk seluruh umat manusia.

“Di samping Islam ada agama lain yang semuanya kita hormati, kita akui dan jamin kebebasannya. Sebab sampai hari kiamat pun agama itu tetap akan ada. Tidak mungkin agama itu disatukan, sebagaimana semua agama disatukan dan semua bangsa disatukan,” paparnya.

Itu suatu kemajemukan dan salah satu kekuasan Allah untuk umat sekalian alam.  Maka juga dikatakan di dalam Al-qur’an, kalau tidak karena kemuliaan Allah, maka akan rusaklah Sinaguk-Sinaguk, Gereja-Gereja dan Masjid-Masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah, jadi kemajemukan itu akan tetap ada.

“Memang mayoritas penduduk Indonesia, mayoritas penduduk Pulau Sumbawa beragama Islam. Namun terdapat juga agama lain yang kita hormati dan kita jamin kebebesannya dalam menjalankan keyakinannya,” kata Yusril.

NKRI ini, sambungnya, adalah warisan para pendahulu. UUD mengatakan, kemerdekaan ini atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.PBB bertujuan untuk membangun bangsa dan negara. Bangsa Indonesia tidak akan merdeka tanpa berusaha. Sebaliknya juga Allah tidak akan memberikan kemerdekaan itu tanpa perjuangan yang sungguh-sungguh.

“Tidak terjadi barang sesuatu tanpa kehendak Allah dan Allah tidak akan mengubah nasib suatu bangsa sebelum mereka berjuang untuk mengubah dirinya sendiri,” ujarnya.

Ia menambahkan, Allah telah memberikan kekayaan yang luar biasa bagi negara ini. Tapi sampai sekarang penduduk bangsa ini sebagian besar hidup dalam kemiskinan. Pasti ada yang salah dalam kehidupan masyarakat Indonesia. “Kita belum menata kehidupan berbangsa dan negara secara baik. Belum mendayagunakan segala potensi yang ada secara maksimal. Lalu akhirnya kita tidak mampu memanfaatkan kekayaan yang diberikan kepada kita. Negara ini sudah banyak diberikan nikmat kekayaan tapi karena salah mengelolanya, maka belum memberikan manfaat kepada kita. Atas dasar itulah kita mendirikan bangsa ini,” terangnya.

Mendirikan PBB sebagai partai yang berazaskan Islam, berazaskan kebangsaan Indonesia bermaksud untuk menyelesaikan masalah bangsa sesuai tuntutan Islam, sekaligus menyelesaikan persoalan besar bangsa.

“Partai ini ikut pemilu, jadi mohon bapak dan ibu memilih partai ini. Akan ada orang PBB di DPR tingkat pusat, akan ada orang PBB menjadi Bupati, Wali Kota, Gubernur, bahkan menjadi Presiden RI. Mereka-mereka inilah yang diberikan amanah untuk membangun bangsa dan negara ini supaya menjadi lebih baik,” jelasnya.

Dikatakan, partai politik bukan organisasi sosial. Kalau organisasi sosial tidak berpolitik. Ormas didirikan untuk mengurusi pengajian, mengurusi anak yatim, dakwah, pendidikan dan sebagainya.

Ia kembali menegaskan bahwa Partai berbeda dengan Ormas. Parpol mengurusi negara ini.  Jadi parpol bagi-bagi tugas, tidak akan mengurus pendidikan dan rumah yatim.

“Masyarakat kita kadang kurang paham, ini ada partai kok gak mau ngasih duit, partai kok gak mau ngasih beasiswa. Parpol bukan organisasi masyarakat, partai dibentuk, terpilih untuk mengurusi negara ini. Negara ini ada kekayaan, digali kekayaan itu untuk dimanfaatkan uangnya, ada APBD, APBN dan devisa. Bagaimana negara itu mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dan bagaimana memanfaatkan uang itu untuk mensejahterakan rakyatnya? Di situlah partai itu bekerja,” ulasnya.

Selain itu, lanjut Yusril, partai inilah tempat untuk menyeleksi para pemimpin. PBB belum pernah menjadi partai besar, tapi walaupun kecil alhamdulillah sudah memberikan sumbangsih pada bangsa dan negara. Kalau di masa depan PBB menjadi partai besar, maka tentulah sumbangannya akan jauh lebih besar dan jauh lebih banyak lagi dalam membangun bangsa ini.

“Jadi kita pilihlah wakil dan calon pemimpin yang amanah, yang cerdas dan berani mengambil keputusan dan bersikap tegas terutama dalam berhadapan dengan negara lain. Berhadapan dengan bangsa-bangsa asing. (PSb)

Komentar