Jakarta, KabarNTB – Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim, menegaskan bahwa soal-soal ujian nasional (UN) telah dibuat oleh tim yang terdiri dari guru, ahli mata pelajaran dan perguruan tinggi sejak Juli 2013 lalu, atau jauh sebelum Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) jadi Capres.
“Pembuatan soalnya sudah sejak Juli 2013. Ketika itu belum terbayangkan adanya calon (presiden). Dan dalam soal memang harus ada tokohnya, yang menentukan tokohnya yang membuat soal,” ujar Musliar Kasim dalam keterangan pers di kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (15/4), menanggapi masuknya nama Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) di soal UN 2014 Bahasa Indonesia tingkat SMA sederajat.
Dalam jumpa pers di Ruang DSS, Gedung A lantai 2, Kemdikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan itu, Musliar Kasim menegaskan, pihak Kemendikbud masih mempelajari terjadinya kasus tersebut. “Akan dipelajari apakah ada unsur-unsur kesengajaan atau tidak. Begitu juga dengan sanksi bagi pembuat soal,” ujarnya.
Musliar Kasim mengatakan, pembuatan soal UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia itu, sudah sesuai dengan standar presedur yang baku.Kompetensi yang diukur dalam pembuatan soal apakah siswa pemahami isi dan bagian paragraf suatu, artikel teks non sastra, tajuk rencana, laporan karya ilmiah, teks. pidato, bigrafi tokoh, serta berbagai jenis paragraf non tek
Kompetensi yang diukur dalam pembuatan soal/ apakah siswa pemahami isi dan bagian paragraf suatu artikel/ teks non sastra / tajuk rencana/ laporan karya ilmiah, teks, pidato, bigrafi tokoh, serta berbagai jenis paragraf non teks Soal itu, kata Wakil Mendikbud, hanya beredar di 18 propinsi wilayah indonesia bagian barat. Dari 3,1 juta perserta UN hanya 187 siswa yang menerima soal Bahasa Indonesia yang mencantumkan nama Jokowi.
Namun demikian, Musliar mengemukakan, Kemdikbud menilai kasus ini sebagai sebuah pelajaran berharga. Untuk menghindari terulangnya kasus serupa, Musliar Kasim mengatakan, pada masa mendatang kriteria mengenai tokoh nasional hanya akan diambil dari tokoh-tokoh yang sudah meninggal.
Investigasi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh sendiri telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan investigasi terhadap tercantumnya nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam soal Ujian Nasional (UN) 2014 Bahasa Indonesia .
“Kami akan rapat investigasi dulu terhadap temuan tersebut. Soal kan ada 20 tipe dan berbeda regional juga, maka kita telusuri dulu ya,” kata M Nuh sebelum memimpin rapat di kantor Kemendikbud Jakarta, Selasa (15/4).
Mendikbud M. Nuh menegaskan, dia akan mengusut siapa tim pembuat naskah tersebut dan bagaimana mekanisme pembuatan naskah soal seperti apa. Jika terdapat indikasi menyimpang, akan dijatuhkan sanksi.
“Seharusnya dalam membuat soal itu jangka waktunya 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan UN, bukan mendadak. Kami tidak mau berspekulasi dulu, biar kami telusuri dulu ya. Nanti jam 14.00 akan kami sampaikan secara utuh ke media dan publik,” ungkap M Nuh kepada wartawan.
Rapat yang melibatkan Mendikbud M Nuh dengan wakil menteri, BSNB, litbang, inspektorat, Sekjen, dan Dirjen di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan dilaksanakan secara tertutup terkait pembahasan mengenai kasus tersebut. (setkab.go.id)
Komentar