Bung Atta Sang Pengukir Sejarah Di Gedung Parlemen

Tatapan sayu pagi itu membentur ke setiap sudut ruangan. Ada catatan kecil yang tertulis dalam lembaran putih, yang seakan melekat pada dinding, lantai dan plafon rumah.

Catatan yang menyimpan memori tentang sebuah perjuangan panjang demi menemukan jati diri. Ruang tamu dengan ukuran sekitar 6 x 3 meter, di tempat itulah aspirasi politik tertampung dari warga dengan berbagai latar belakang. Amben bambu (lase) dihalaman rumah menjadi tongkrongan yang tiada pernah sepi dari isu-isu daerah dengan berbagai permasalahan di dalamnya.

Cengkrama, sendau gurau dan diskusi sederhana telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam setiap ruang dan waktu yang sulit untuk dilupakan.

Pagi itu Selasa 19 Agustus menjadi hari yang sangat berarti dalam rangkaian perjalanan hidup. Satu per satu kancing baju mulai dilekatkan. Sebuah kemeja lengan panjang berwarna putih menjadi perpaduan serasi busana full dress yang dikenakan dengan rapi. Istri tercinta kemudian menemani menuju ke sebuah mobil avanza warna silver dan selanjutnya melaju kencang menuju ke sebuah bangunan besar berdiri kokoh di hamparan sawah berhadapan dengan jalan utama, Kelurahan Telaga Bertong.

Mobil tersebut berhenti di halaman Gedung DPRD Kabupaten Sumbawa Barat. Rumah rakyat yang menjadi impian para politisi untuk berkiprah, berkontribusi membangun negeri Sumbawa Barat.

Tiba di sebuah aula besar lantai II, para tamu undangan mulai berdatangan. Hari bersejarah itu adalah pengambilan sumpah dan janji Anggota DPRD terpilih Kabupaten Sumbawa Barat periode tahun 2014 – 2019.

Dalam suasana yang penuh khidmat, ketua DPRD KSB H.M.Syafii membuka sidang paripurna dengan tiga kali hentakan palu sidang, dan selanjutnya rangkaian kegiatan berlangsung.

Beberapa waktu selanjutnya tibalah pada moment bersejarah itu. Semua mata terpusat pada satu sosok. “Muhammad Hatta, Partai Amanat Nasional” sebaris kalimat terdengar dari suara mikrofone.

Dengan dipandu oleh dua orang berkemeja putih lengan panjang, kursi yang di duduki Muhammad Hatta selanjutnya bergeser dari barisan tamu undangan, menuju ke posisi paling kiri dalam barisan. Selanjutnya satu per satu Anggota DPRD terpilih lainnya mengambil tempat dengan posisi ber sap.

Dihadapan ratusan tamu undangan, Kepala Pengadilan Negeri Sumbawa membacakan sumpah janji yang selanjutnya diikuti oleh 25 anggota DPRD terpilih Kabupaten Sumbawa Barat.

Demikian peristiwa pagi itu berlangsung. Bagi seorang Atta (pangilan akrab Muhammada Hatta) moment pagi itu bukan hanya sekedar mengambil sumpah dan janji seorang anggota DPRD terpilih.

Tetapi moment hari itu adalah langkah awal mewakafkan diri sepenuhnya untuk mengemban amanah berat dipundaknyaDPRD Kabupaten Sumbawa Barat telah memasuki periode yang ke-tiga. Tantangan pembangunan semakin kompleks seiring dengan perjalanan waktu dan perubahan zaman.

Kehadirannya di gedung legislator tersebut secara langsung menerima tugas untuk memikirkan arah pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat, melahirkan kebijakan-kebijakan strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Memutuskan dirinya untuk terjun ke dunia politik bukanlah sesuatu yang instan. Dengan bergerak di beberapa LSM, mengkritisi berbagai kebijakan Pemerintah, telah menjadi catatan perjalanan hidupnya, dan membuat ia matang dalam mengawali karir politiknya.

Keputusan menjadi seorang politisi adalah sebuah pilihan untuk mendedikasikan hidupnya bagi tanah kelahiran tercinta. Sebuah keputusan yang sangat berat, namun tetap dilaluinya dengan penuh keyakinan.

Hiruk pikuk dunia politik dengan beragam tantangan tak lepas dalam setiap detik perpindahan waktu. Euporia Pemilihan Legislatif Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2014, telah menjadi ruang aktualisasi diri seorang Muhammad Hatta mengambil bagian untuk membangun demokrasi yang sehat di dalam masyarakat.

Investasi social di dalam masyarakat dan support finansial menjadi amunisi penting dalam langkah perjuangan. Membangun image dan kepercayaan masyarakat untuk selanjutnya memberikan dukungan, merupakan hal yang tidak mudah.

Dalam merebut hati rakyat, intrik politik memungkinkan segala kondisi bisa berubah. Memberikan ruang kepada para politisi untuk membaca peluang dan tantangan. Dalam kondisi tersebut, tak jarang para politisi memilih mundur dalam kompetisi, jika kondisi politik tidak dapat dikendalikan, dan hanya mereka yang kuat yang mampu bertahan.

Demikian pula yang dilakukan Muhammad Hatta. Dari 109 orang Calon Legislatif Daerah Pemilihan II (taliwang), ia mampu memenangkan hati rakyat, dan menjadi salah satu dari 25 Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Barat.

Baginya, kesuksesan menjadi Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Barat bukanlah tujuan akhir dari perjuangan yang selama ini telah dilaluinya, tetapi justru saat ini kita baru membuka bab pertama sebuah buku yang diberi nama Kabupaten Sumbawa Barat.  Lembaran pertama hanya berisi pendahuluan, sementara lembaran keberikutnya kita akan dihadapkan dengan berbagai catatan penting yang harus di jawab.

Walaupun dengan keterbatasan dirinya, ia telah mengukir sejarah di Gedung DPRD Sumbawa Barat, dengan membuktikan bahwa ia mampu menjadi salah satu yang terbaik dari 298 Caleg Se-Sumbawa Barat.

Diantara keraguan banyak orang atas kondisi dirinya, ia terpilih menjadi generasi terbaik dan mengemban amanah dari 112 ribu penduduk Sumbawa Barat. Fenomena ini telah membuka mata generasi muda Sumbawa Barat agar berani menatap kedepan, berani berbuat, berdiri tegak dan percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Selamat bertugas Bung Hatta.

Oleh : Roy Marhandra (Staf Bagian Humas Setda Sumbawa Barat)

Komentar