KSB Usung Sampo Ayam Dalam Parade Budaya NTB

 

Taliwang, KabarNTB – Kabupaten Sumbawa Barat mengusung tema sampo ayam dalam Pawai Budaya  kegiatan  Bulan Citra Budaya Propinsi NTB tahun 2014 yang dilaksanakan sabtu(23/08) lalu di Kota Mataram.

Salah satu permainan rakyat yang berlaku di kalangan masyarakat adat yang ada di daerah ini, telah menjadi bagian dalam memeriahkan barisan kontingen dari Kabupaten Sumbawa Barat pada carnaval yang di adakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Sebanyak kurang lebih 100 orang budayawan dan seniman Sumbawa Barat terlibat dalam kontingen asal Kabupaten Sumbawa Barat ini, mereka membentuk barisan memanjang dengan mengenakan pakaian adat Khas Sumbawa Barat.

Kontingen Kabupaten Sumbawa Barat pada giliran melewati podium utama, yang dihadiri Gubernur NTB dan unsur jajaran Pemprov ini, menggelar atraksi sampo ayam. Aksi tersebut diakhiri dengan penyerahan sepasang ayam yang dihadiahkan kepada Gubernur NTB.

Barisan Sumbawa Barat melanjutkan perjalanan dengan komposisi pada barisan utama taruna dadara, barisan selanjutnya group sampo ayam, dan diakhiri dengan barisan kaum perempuan dengan menggunakan costum be kre dua (berkain dua).

Dijumpai media, Kepala Bidang ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata ekonomi Kreatif Sumbawa Barat, Leny Topani S.Pd.,MM menjelaskan, bahwa tema yang di angkat saat ini mencoba memperkenalkan saalah satu permainan rakyat yang berlaku di Kalangan masyarakat KSB, dan belum diketahui banyak oleh masyarakat, khsususnya NTB, dan umumnya Indonesia serta dunia.

“Permainan rakyat sampo ayam ini termasuk, tradisi unik masyarakat yang mempunyai potensi menjadi wisata tradisi yang mempunyai nilai jual. Sebelumnya sering kita perkenalkan barapan kebo (kerapan kerbau), hingga saat ini sudah dikenal oleh masyarakat luas. Kini kita coba perkenalkan tradisi sampo ayam, agar kita memiliki banyak potensi wisata tradisi,” ungkap Leni

Leni juga menjelaskan bahwa tradisi sampo ayam ini selain permaian rakyat yang digemari oleh masyarakat dan diselengarakan secara rutin setiap bulannya, tradisi ini juga dapat menghidupkan perputaran ekonomi walaupun dalam skala kecil.

“Ini merupakan potensi yang harus kita kembangkan, dan jika dapat kita kemas dengan baik dan melibatkan banyak orang, maka efec ekonominya akan lebih besar. Dan insyaAllah dinas akan coba membuat regulasi terkait dengan hal ini, agar pembangunan pariwisata KSB dapat memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi kreatif di Sumbawa Barat, “ demikian terang Leni.(Kn-Roy)

Komentar