Datang Terlambat Dua Peserta Tidak Dikutkan Tes CPNS

 

Taliwang,KabarNTB- Panitia pelaksana tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) instansi Kabupaten Sumbawa Barat, memegang komitmennya untuk tidak memberikan toleransi bagi yang peserta tes CPNS yang datang terlambat, dalam pelaksanaan tes kompetensi dasar (TKD) di stasiun CAT (Computer Assisted Test).

Hingga hari keempat pelaksanaan TKD ini berlangsung, sebanyak dua peserta tidak diperkenankan mengikuti tes lantaran datang terlambat.

“ Kita sudah jauh jauh hari ingatkan melalui pengumuman dan tidak ada toleransi yang datang terlambat ini perintah dari BKN,”tandas Malik Nurdin, S.Sos Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BK-Diklat) KSB, kepada media ini beberapa waktu lalu.

Selama empat hari tes CPNS dengan system CAT di KSB ini sudah 20 sesi pelaksanaan TKD berlangsung dengan sukses, berdasarkan rekapitulasi peserta CAT CPNS yang dikeluarkan panitia sebanyak 982 peserta seharusnya hadir mengikuti tes tersebut, namun dari jumlah ini yang hadir berjumlah 938 dan mereka telah mengikuti TKD.

Dengan demikian sejauh ini yang tidak hadir berjumlah 44 orang peserta.Diantara mereka yang tidak hadir yakni 26 peserta tidak mengambil kartu, 16 peserta tidak datang sementara 2 peserta datang terlambat.

Pantauan media ini hingga hari keempat pelaksanaan CAT berlangsung tertib dan sukses, nampak pengamanan ketat dilakukan panitia dan pengawas bagi setiap peserta tes, mulai dari barang bawaan,seperti tas, handphone, pulpen dan barang yang dianggap menggangu pelaksanaan tes tidak diperkenankan dibawah masuk ke ruangan tes yang berada di lantai II stasiun CAT, di lantai II tersebut peserta hanya didampingi dua orang pengawas dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Sedangkan selain peserta, termasuk anggota DPRD KSB dari Komisi I yang ikut hadir memantau pelaksanaan tes kemarin hanya bisa melihat pelaksanaan tes melalui layar televisi di ruang monitor Lantai I.

Ada yang menarik, sebelum peserta memasuki ruangan stasiun CAT di pintu masuk, peserta terlebih dahulu diperiksa satu persatu termasuk isi saku celana dan pakaian oleh aparat dari pihak kepolisian setempat.

Memang tidak ditemukan barang logam berbahaya namun sejumlah peserta ditemukan membawa Azimat atau barang magic yang ditenggarai sebagai peruntungan, dan barang bawaan tersebut tidak diperkenankan dibawah masuk ruangan hingga akhirnya diamankan ditempat penitipan barang.

“ Ada-ada saja tingkah peserta tes ini, ada yang jingkrak saat mengetahui hasil tes, hingga ada yang lupa membawa turun satu sandal sepatunya dari ruangan tes di lantai II,” kesan salah seorang panitia yang kepada media ini yang enggan namanya dikorankan.(KN-01)

Komentar