Taliwang, KabarNTB – Sebanyak puluhan pengusaha yang berada di lingkar tambang Batu Hijau, yang berasal dari Kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang sepakat membentuk sebuah wadah yakni Assosiasi Pengusaha Lokal Lingkar Tambang (APLITA).
Organisasi ini dibentuk dalam rangka mengakomodir kepentingan local terutama dikalangan pengusaha setempat dalam mengambil kesempatan mendapatkan berbagai macam usaha, terutama kebutuhan bagi perusahaan tambang PT. Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) yang beroperasi di wilayah tersebut.
Ketua APLITA Mashud Yusuf, S.Si dalam pandangannya menyampaikan banyak peluang yang selama ini dapat dikerjakan oleh perusahaan local namun karena lemahnya koordinasi sehingga banyak potensi yang sekiranya dapat dikerjakan namun kesempatannya diambil oleh perusahaan dari luar.
“ Banyak pengusaha yang hanya memiliki badan usaha tetapi tidak mendapat apa-apa, karenanya ini motivasi kami mendaftar sebanyak 60 perusahaan agar dapat dibina oleh PT NNT dan kontraktornya, sehingga dapat sentuhan yang selama ini belum pernah mendapatkan kesempatan dan dapat benar-benar diberdayakan.”kata Cak Wot sapaan akrab Mashud Yusuf dalam keterangan persnya, Rabu (17/12) kemarin.
Dikatakan Mashud, perusahaan local lingkar tambang yang ada tidak hanya mendengungkan scrab tetapi seluruh item yang ada di PT NNT.APLITA menurutnya tidak hanya ingin terjebak dengan Scrab tetapi secara generalitas peluang apa saja yang ada dan dibutuhkan di PT NNT.
“ Ini yang coba kami teruskan dengan membangun komunikasi dengan PT NNT agar sekiranya peluang tersebut bisa dikerjakan oleh perusahaan local sekiranya bisa kami lakukan, sesuai dengan specifikasi yang ada baik perusahaan kontraktor, maupun sublayer.”ungkapnya.
Menyinggung keberadaan APLITA itu sendiri ditegaskan Mashud tidak ingin menyentuh kawan-kawan yang lain dalam hal ini komunitas lain, tetapi lebih pada mempertegas symbol keberadaan perusahaan Sekongkang, Maluk dan Jereweh.
“ Mengenai kompetitor sah sah saja, kita tidak ingin menyentuh dunia mereka, tapi assosiasi ini lebih pada symbol Sekongkang, Jereweh dan Maluk.Ini yang kemudian kita terjemahkan yang harus diangkat derajatnya,”tandasnya.
Senada dengan Mashud, Wakil Ketua APLITA Abdul Gafar dengan keberadaan APLITA mempertegas posisi pengusaha lingkar tambang, dalam merebut berbagai peluang yang ada di PT NNT sehingga perusahaan yang ada terutama di Sekongkang agar lebih berdaya.
APLITA itu sendiri terbentuk baru sepekan atau awal Desember 2014, organisasi ini mengklaim keberadaannya sebagai komunitas pengusaha yang memiliki intelektual dan siap berkompetisi dalam berbagai peluang yang ada di PT NNT dan kontraktor.
APLITA menolak berbagai bentuk premanisme dalam bersaing merebut potensi item pekerjaan dan kebutuhan PT NNT selama ini yang menurut APLITA ada ribuan jumlahnya.
APLITA menyadari selama ini para pengusaha terjebak dalam salah satu item penjualan limbah scrab, padahal scrab adalah bagian terkecil dari peluang yang ada.
Namun demikian kedepan APLITA mengajak, seluruh pengusaha yang ada di lingkar tambang baik yang memiliki komunitas agar dapat bersaing secara sehat dalam merebut peluang scrab, karena jika Scrab berlarut dieksekusi akan berpengaruh bagi potensi pemasukan daerah, lantaran pemerintah daerah sendiri dikatakan APLITA enggan melakukan eksekusi penjulan scrab.
Dan APLITA kedepan mendorong agar PT NNT dapat memberikan kesempatan kepada perusahaan yang sesuai dan telah melakukan kompetisi secara sehat khususnya dalam penjualan scrab.
Dalam silaturrahmi dengan seluruh rekan pers yang ada di Sumbawa Barat kemarin di rumah makan Totang Rasa, hadir diantaranya presidium APLITA diantaranya Mashud Yusuf, S.Si selaku Ketua, Abdul Gafar (Sekongkang) Wakil Ketua, Syafruddin S.IP.MA Sekretaris (Jereweh), Bahrul Ulum (Maluk) Bendahara dan Soepratman Mholend (Wakil Bendahara) dan puluhan pengusaha local lingkar tambang lainnya seperti M. Nasir, S.Ag mantan anggota DPRD KSB.
Silaturrahmi ini berlangsung dalam suasana yang akrab, selain diisi dengan penyampaiaan maksud dan tujuan APLITA berdiri, juga diisi dengan berbagai kegiatan diskusi.(KN-01)
Komentar