Motif Khas KSB Potensial Dikembangkan Melalui Ekonomi Kreatif

Sumbawa Barat, KabarNTB – Salah satu industry yang berkembang di dunia fashion sekarang adalah industry batik dan kaos. Dipentas nasional, batik menjadi trend dalam berbagai acara baik formal, semi formal maupun informal. Pada acara formal dan semi formal biasanya pakaian batik menjadi pakaian yang paling banyak diminati. Sementara trend perkembangan fashion sekarang ini, baju kaos dengan ragam model, biasanya menggunakan  motif batik sebagai trend fashion modern. Perpaduan antara motif tradisional dengan trand modern saat ini sudah banyak diminati oleh masyarakat.

Tak terkecuali di Kabupaten Sumbawa Barat mengikuti trend perkembangan dunia fashion, di daerah yang terkenal dengan perkembangan trend pakaian yang cukup cepat dibandingkan dengan daerah lain di NTB ini, model pakain batik sudah menjadi konsumsi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dalam penampilan.

Kebutuhan akan pakaian yang menarik, santai, murah, dan tetap mengikuti mode, biasanya digunakan oleh kantor-kantor pada hari-hari tertentu. Para pegawai tentunya berlomba-lomba memilih mode pakaian yang  menarik dan harganya pun terjangkau. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, masyarakat hanya memiliki pilihan pada mode pakaian yang disuguhkan oleh toko toko yang telah menjadi suplayer pakain yang berpusat di Pulau Jawa.

Suplay pakaian batik dengan motif khias KSB sebenar memiliki peluang untuk dapat dikembangkan. Diawali dengan pasar yang ada di Sumbawa Barat saja, sepertinya ini menjadi lahan ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan, dan dapat menghidupkan lapangan usaha baru dan menambahkan kesempatan kerja.

Di temui diruang kerjanya Kabid Ekonomi Kreatif Disparekraf KSB Leny Topani S.Pd menerangkan bahwa hal tersebut saat ini sedang menjadi medan garapan Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Kabupaten Sumbawa Barat.

“ Di Kabupaten Sumbawa memang sudah di awali, dan kenapa tidak kita di KSB ini juga mengawalinya. Motif Khas KSB dapat kita  munculkan dari ide-ide kreatif seniman KSB. Kita bisa membangun inspirasinya dari keraifan local masyarakat KSB, icon yang ada di KSB misalnya peradaban fitrah simbolnya apa, lebah madu symbolnya apa, sejarah Perlawan KSB misalnya keberanian Unru disymbolkan dengan Parang,  Wisata Lebo misalnya disymbolkan dengan bunga teratai, dan masih banyak lagi,” terang Leny

Leny menjelaskan, dari inspirasi motif tersebut dapat kita jadikan motif khas Sumbawa Barat dan harus kita patentkan. Dari  motif khas tersebut kita dapat menuangkannya dalam product jadi seperti pakaian, tenun ikat, costum adat dan lain-lainnya. Dengan adanya product khas KSB dalam bentuk pakaian, costum adat, tas, dan pernak-pernik lainnya yang bermotifkan khas KSB, ini nantinya juga akan menjadi souvenir bagi masyarakat yang berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat.

“Ini nantinya yang akan kami garap di Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Kabupaten Sumbawa Barat, yaitu Wokshop Motif Khas Kabupaten Sumbawa Barat. Program ini nantinya akan mengundang semua masyarakat yang punya minat dalam bidang seni grafis, seni kriya, dan minat bidang usaha konveksi. Kami akan melatih mereka, mendampingi mereka dalam berusaha, dan memberikan dana pendampingan hingga mereka betul-betul sukses dalam menghidupkan usaha mereka. insyaAllah program tersebut akan kami laksanakan di tahun 2015 ini,”demikian ungkap Leny.(K-Rm)

 

 

 

Komentar