Limbah Tambak Udang Ditenggarai Pengaruhi Hasil Produksi Rumput Laut

 

Sumbawa Barat, KabarNTB – Pembuangan limbah ke laut oleh perusahaan tambak udang yang berada di di Sumbawa Barat di tenggarai menjadi penyebab minimnya hasil produksi rumput laut di kawasan Desa Labuhan Kertasari Taliwang.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Labuhan Kertasari , Burhanuddin, SH.Kepada wartawan media ini mengungkapkan, bahwa proses yang dilakukan oleh perusahaan tambak udang yang berada di kawasan Banjar Sari dan Tambak sari Kecamatan Poto Tano, berimplikasi terhadap menurunnya produksi petani,

” Keberadaan perusahaan tersebut berdampak pada menurunnya produksi, karena limbah yang mengandung Zat Kimia tersebut langsung di buang kelaut ” ungkapnya kepada sejumlah wartawan di Hotel Grand Royal saat Kongres FK2D.

Lebih lanjut Burhanuddin, sapaan akrab Kades ini, petani rumput laut yang ada di kertasari memang tidak bisa berbuat apa-apa, dikarenakan itu merupakan kebijakan pemerintah daerah dalam hal penerbitan ijin usaha tambak tersebut.

Kendati demikian dirinya berharap pemerintah harus serius melihat persoalan ini, karena rumput laut merupakan penopang dari perekonomian masyarakat di desa yang dipimpinnya.

” Ini harus dikaji ulang terkait dengan regulasi yang mengatur tentang lingkungan terhadap perusahaan tambak udang yang ada, supaya tidak ada lagi pencemaran terhadap rumput laut ” timpalnya.

Dirinyapun mengakui juga keberadaan rumput laut saat ini memang juga dipengaruhi oleh bibit lama , jadi harus ada peremajaan bibit yang mesti menjadi perhatian  Pemerintah Daerah.

” Bibit Rumput laut saat ini , memang sudah lama sekitar puluhan tahun jadi Pemerintah harus segera melakukan peremajaan Bibit Rumput Laut tersebut ” tandasnya.

Sementara Itu Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Sumbawa Barat, Ir. H. Abbas membenarkan adanya penurunan produksi petani Rumput laut dengan dalih musim kemarau dikarenakan topografi pada musim panas langsung menyentuh dengan matahari.

” Ya memang ada penurunan Produksi sehingga hasil petani rumput laut yang dulunya bisa menjadi 80 ton sekarang sudah setengah dari itu, dikarenakan musim kemarau ” tandasnya.

Menurutnya, faktor lain yang menyebabkan turunnya hasil produksi tersebut dikarenakan oleh bibit yang sudah berumur puluhan tahun sehingga pihaknya sedang melakukan kordinasi dengan pihak Balai Budi daya Laut (BBL) untuk mensuport petani dalam hal memberikan bantuan bibit lain atau melakukan peremajaan bibit.

” Kami sudah melakukan kordinasi dengan pihak Balai Budi daya Laut dan itu akan segera dilakukan peremajaan bibit rumput laut ” timpalnya.

Ketika di singung tentang faktor lain yang mempengaruhi seperti adanya aktivitas perusahaan tambak udang sebut saja PT. BHJ di poto Tano dan perusahaan tambak udang yang ada di Banjar sari tersebut terkait dengan pengelolaan limbah hasil produksi tambak yang menggunakan Zat Kimia, dirinyapun membantah akan hal tersebut.

” Hal itu tidak menjadi faktor utama dalam minimnya hasil produksi petani rumput laut di Kertasari ” tutupnya. ( K-AS )

Komentar