Sumbawa Barat, KabarNTB – Dalam acara peresmian Pabrik Rumput Laut, Bupati menyampaikan kebanggaannya atas kegiatan tersebut. Sejak awal kepemimpinannya, Kyai Zul telah bertekad untuk menjadikan KSB sebagai daerah produsen, yang menjadi penyedia hasil bagi daerah lain. Bahkan, dari awal, Kyai Zul sudah melakukan kunjungan ke Gresik untuk melihat smelter disana, karena berharap bisa membangun smelter di KSB. “Hal ini sudah jauh saya pikirkan sebelum Pemerintah Pusat menerbitkan Undang-Undang No 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara”, tuturnya.
Kyai Zul merasa senang dan bangga karena beberapa waktu lalu, juga telah dilaksanakan panen Sisal di Kecamatan Sekongkang, dan saat ini Rumput Laut di Kertasari. “Saya mendapat pelajaran yang berharga dari Prof.Linawati bahwa pada prinsipnya harus jalan dulu baru diresmikan. Hal tersebut merupakan cara agar kita tidak berhenti di tengah jalan dan mendapatkan hasil maksimal. Itu semua harus dilakukan dengan hati, sesuai kata-kata tadi, I do anything to win your heart”, lanjutnya.
Sementara itu, Drs.H.M.Supran,MM, selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat, berharap agar KSB bisa menjadi pelopor Koperasi Berbasis RT, sesuai dengan konsep pembangunan.
Dalam acara peresmian tersebut, juga dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis, yaitu sarana pengawasan sumber daya laut berupa “speed boat” untuk pengawasan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas Batu Payung. Selain itu, Pelatihan pengolahan rumput laut dan bantuan “start up” untuk 30 orang peserta. Program Quick Win Rumput Laut dan bantuan “start up” untuk 20 orang peserta. Pelatihan pengolahan pijar komoditi jagung untuk 30 orang peserta yang akan diterima secara simbolis oleh Kades Kertasari. Ada pula bantuan sarana produksi budidaya rumput laut untuk 4 kelompok petani pembudidaya rumput laut di Desa Kertasari, yang akan diterima oleh Larimuddin.
Penyerahan bantuan disampaikan oleh Bupati Sumbawa Barat, didampingi oleh Wakil Ketua DPRD dan Unsur Muspida. [nh]
Komentar