Sumbawa Barat, KabarNTB – Komitmen Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk menjadikan Kertasari sebagai agroindustri rumput laut akhirnya menunjukkan hasil. Tahapan dan kerjasama dalam pengembangan agribisnis Rumput Laut KSB yang cukup panjang yaitu sejak 2009, berujung pada peresmian pabrik di Kertasari. Pada 15 Juni 2015, telah diresmikan Pabrik Rumput Laut oleh Bupati Sumbawa Barat, dihadiri oleh Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB)-Direktur CV Ocean Fresh, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi, Unsur Muspida, dan masyarakat.
Kepala Bappeda KSB, Dr.Ir.H.Amry Rakhman,M.Si, dalam pembukaannya menyebutkan bahwa pengembangan agribisnis rumput laut sudah cukup lama, diawali sejak tahun 2009. Jumlah petani pembudidaya rumput laut tahun 2012 sebanyak 1.086 orang atau 412 RTP dengan 37 POKDAKAN. Total luas areal budidaya sekitar 306,60 Ha. Total produksi sekitar 9937,88 ton basah atau sekitar 2981,30 ton RL kering tahun 2012. Pada tahun 2011, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk merangsang berkembangnya AB/industri rumput laut.
Sedangkan pada Tahun 2012, industri rumput laut ditetapkan sebagai Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) KSB, dengan Permen Perindustrian RI No.136/M-IND/PER/12/2012. Pemerintah KSB memperoleh bantuan seperangkat mesin dan peralatan industri rumput laut (untuk Alkali Treated Carragenan, ATC) dari Kementerian Perindustrian RI Tahun 2012. Selain itu, ditetapkan pula Kawasan Sentra dan Kawasan Pendukung Rumput Laut KSB sebagai Kawasan Minapolitan Percontohan Tahun 2012 melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Tahun 2013-2014, Pemerintah KSB menyediakan lahan dan menambah kapasitas bangunan Pabrik Industri Rumput Laut Kertasari KSB.
Setahun kemudian, pada Januari-Mei 2015, Pemerintah KSB dan Koperasi Depo Pasir Putih Kertasari menjalin dan memantapkan hubungan kerja sama (Kemitraan Usaha) dengan CV.Ocean Fresh-Bogor untuk menyempurnakan sarana prasarana pendukung, serta penataan kelembagaan dalam Operasional Pabrik Industri Rumput Laut Kertasari KSB, serta Peresmian Pabrik Industri Rumput Laut Kertasari KSB.
Jenis usaha pendukung industri rumput laut di KSB, yaitu usaha budidaya rumput laut, yang dilengkapi dengan penyediaan sarana dan prasarana budidaya rumput laut; pemasaran produk rumput laut dalam bentuk rumput laut basah (bibit), rumput laut kering (lokal dan antarpulau), dan produk olahan rumput laut (dodol, pilus, es, jajanan, dan produk olahan lainnya); pemberdayaan kelembagaan dan pelaku agribisnis rumput laut secara keseluruhan.
Prof.Dr.Ir.Hj.Linawati Hardjito, M.Sc., selaku peneliti dan Direktur CV.Ocean Fresh dalam sambutannya, mengatakan bahwa dia memiliki tugas untuk mengimplementasikan teori menjadi praktek yang berguna bagi masyarakat. Dia juga mengemukakan komitmen IPB dalam membina UKM yang ada di KSB.
“Saya sudah mencintai daerah ini dengan memperoduksi bahan-bahan dari rumput laut secara alami dan tanpa bahan pengawet. Saya ingin kita semua bekerja dari hati, karena dengan hal tersebut kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Dan saya ingin pabrik ini diresmikan setelah berjalan sejak kurang lebih 1,5 bulan yang lalu”, ungkapnya.
Menurutnya, Pabrik Rumput Laut di Kertasari, KSB, merupakan yang pertama beroperasi di NTB. IPB dan CV Ocean Fresh siap untuk mengambil hasil produk dari masyarakat. Beberapa agenda lain yang telah dilaksanakan untuk melakukan promosi adalah membuat video promosi produk Kertasari yang akan disebarkan ke seluruh dunia. Pada Bulan April lalu, Majalah Tempo Edisi English juga telah meliput tentang Kertasari.
Dengan berbagai agenda tersebut, harapannya, Rumput Laut bisa menjadi keunggulan daerah yang diharapkan dapat menjadi faktor pengungkit menuju ke arah kemandirian ekonomi daerah. Atas kerjasama multi-pihak, wilayah pesisir Desa Kertasari, Kecamatan Taliwang, telah menjadi sentra pengembangan rumput laut di Sumbawa Barat, dan bahkan salah satu supply terbesar rumput laut di Provinsi NTB. [nh]
Komentar