Sumbawa, KabarNTB – Sebanyak 14 truk pengangkut gabah diamankan TNI AD Kodim 1607 Sumbawa,Minggu (6/9). Truk-truk tersebut diamankan saat melintas di Kecamatan Alas karena hendak mengangkut gabah yang akan dijual ke luar Sumbawa.
Kodim 1607 Sumbawa, melakukan sweeping untuk menunjang program swasembada pangan. Sweeping tersebut juga rapat koordinasi bersama pengusaha, Bulog dan Dinas Pertanian saat monitoring dan evaluasi program upaya khusus swasembada pangan di Sumbawa di Makodim 1607 belum lama ini.
Dandim 1607 Sumbawa, Letkol Inf. Agus Supriyantio, menyayangkan hal tersebut karena target pemerintah dalam program swasembada pangan ini di NTB sebanyak 100 ribu ton. Sementara di Sumbawa, targetnya sebanyak 25 ribu ton. Saat ini, serapan gabah/beras di kabupaten Sumbawa baru sekitar 15 persen atau sekitar 4.500 ton.
Berdasarkan hasil sweeping tersebut ungkap Dandim, diketahui bahwa hasil bumi yang ada di Sumbawa, khususnya beras dijual ke luar wilayah Sumbawa. Namun Dandim mengimbau agar para pengusaha sebaiknya memenuhi dulu target yang ada di Sumbawa. Jika target telah terpenuhi dipersilakan dijual ke luar daerah. Sebaliknya kalau di sini belum terpenuhi jangan dijual ke luar. Karena Kodim 1607 akan selalu mengadakan sweeping.
Setelah menahan truk-truk tersebut, para pengusaha pemilik 14 truk pengangkut gabah tersebut dipertemukan dengan Bulog. Kemudian dilakukan kesepakatan dan akhirnya gabah itu diserap oleh Bulog. Tapi 3 truk yang tidak diserap oleh pihak Bulog dan kembali lagi kepada pemiliknya. Tapi, gabah ini tidak boleh ke luar Sumbawa. Jika ingin dijual ke luar Sumbawa, target di Sumbawa harus dipenuhi terlebih dahulu.
Dandim mengungkapkan, yang membuat ketertarikan pengusaha menjual gabah ke luar Sumbawa karena harganya. Di luar Sumbawa harga gabah jauh lebih tinggi, bahkan ada yang mencapai Rp 9.700 perkilogram. Sementara harga standar Bulog di NTB sebesar Rp 8.600 perkilogram. Sehingga perlu pembenahan terkait harga agar tidak terjadi ketimpangan.
“Selain sweeping, kita juga akan mengoptimalkan lagi peran Bulog. Apa yang menjadi persoalan pengusaha, harus bisa disikapi oleh Bulog. Sehingga target pemerintah bisa terpenuhi dan swasembada pangan bisa tercapai,” tegas Dandim.
Dandim memandang, Sumbawa memiliki hasil bumi yang tinggi, jadi harus memenuhi target di Sumbawa dari pada dikirimkan ke luar daerah. Karena itu, Dandim mengajak semua pihak untuk menyukseskan program swasembada pangan ini.
Selama tidak terpenuhi kuota di Sumbawa, Dandim menyampaikan permohonan maafnya yang akan tetap mensweeping semua kendaraan pengangkut gabah dan beras ke luar Sumbawa. (K-K)
Komentar