Jika Berprestasi Di Arena Barapan, Kerbau Sumbawa Harganya Melangit

 

Sumbawa, KabarNTB – Sumbawa terkenal dengan tradisi barapan kerbau, sebuah tradisi turun temurun, harga kerbau Sumbawa rata-rata berkisar antara 3 juta hingga 7 juta per ekor, namun jika kerbau Sumbawa memiliki prestasi di arena barapan, harganya pun melangit bisa naik berkali kali lipat bahkan mencapai ratusan juta rupiah dalam sepasang.

“Berarti ada nilai tambah, Ini yang kita kejar, agar masyarakat bisa mendapatkan nilai tambahnya, Barapan kerbau secara tidak langsung memotivasi masyarakat. bahwa jika beternak sungguh-sungguh maka kerbaunya bisa lebih besar dan lebih bagus dari kerbau Itali,” kata Bupati Sumbawa, Drs.H.Jamaluddin Malik disela –sela event barapan kerbau di Desa Maronge, Kecamatan Maronge, Sabtu (12/9).

Salah seorang pemilik Kerbau Barapan, Mustakim, mengakui adanya nilai tambah terhadap harga jual Kerbau miliknya. Awalnya harga Kerbaunya hanya di kisaran Rp 5 juta per ekor, setelah mengikuti Barapan dan kerap menjuarai Barapan di beberapa tempat, alhasil Kerbaunya pernah ditawar Rp 25 sepasang.

“Pertamanya beli Rp 5 juta, sekarang Rp 25 juta sepasang. Memang sangat menguntungkan jika dijadikan Kerbau Barapan,” aku Mustakim.

Sementara itu, dari sisi Pariwisata, Barapan Kerbau menurut Bupati lagi, bisa dijual jika dikemas dengan bagus sebagai destinasi wisata. Karena Sumbawa tidak mungkin bisa bersaing dengan Lombok dan Bali untuk wisata alam, sehingga harus mencari yang lain yang bisa membuat orang lain tertarik, yakni dengan adat dan budaya.

“Harapan ke depan pariwisata menjadi salah satu komoditi yang bisa kita jual untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Tapi tidak semudah yang kita omongkan dan bayangkan. Pemda harus didukung oleh pusat, Propinsi, pengusaha dan masyarakat, butuh kolaborasi dan dukungan semua elemen masyarakat,” ungkapnya.

Ketua I Persatuan Barapan Kerbau Sumbawa, Ilham Mustami, di lokasi Barapan Kerbau, menyebutkan Barapan Kerbau adalah budaya yang turun temurun yang berarti doa kepada sang maha kuasa.Tradisi ini dilakukan pada saat sebelum musim tanam agar hasil panen petani berlimpah, atau juga dilaksanakan setelah panen sebagai ungkapan kegembiraan atas hasil yang dicapai.

“Budaya ini terus berkembang karena keunikan mempertandingkan kecepatan dan ketepatan,” ungkapnya.

Menurut Wakil Ketua DPRD Sumbawa tersebut, sebagai bentuk upaya dalam menjaga konsistensi pemeliharana kerbau, seharusnya kegiatan Barapan Kerbau menjadi event tetap kalender pariwisata nasional karena hampir semua media masa cetak dan elektronik nasional menayangkan event ini berkali-kali.

Dalam event Barapan Kerbau tersebut, jumlah kerbau yang dipertandingkan sekitar 352 pasang dari Sumbawa dan Sumbawa Barat. Jumlah ini tercatat sebagai jumlah peserta terbanyak dari event sebelumnya.

“Artinya populasi yang beredar di event ini hampir 1000 ekor, ini menggambarkan adanya peningkatan populasi kerbau. Harapan ke depan agar hadiahnya lebih menarik,” pungkasnya (K-K)

 

Komentar