Dokter Specialis, Sebut Anak Buruh Pasar Ini Alami Gizi Buruk

Sumbawa, KabarNTB – Juni Apri Maula (5) putri pasangan suami istri Hermanto (40) dan Yuyun (30) warga RT 01 RW 03 lingkungan Ai Awak, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, divonis dokter specialis anak di RSUD Sumbawa, mengalami gizi buruk karena pengaruh penyakit kronis yang dideritanya.

Kini Juni dirawat di ruang Lavender RSUD Sumbawa dan didampingi kedua orang tuanya yang selalu setia menemani. Kondisi ekonomi pasien ini cukup memprihatinkan. Betapa tidak, ayahnya yang hanya bekerja sebagai buruh di Pasar Seketeng Sumbawa tersebut, harus menafkahi 3 anak dan istrinya.

Untungnya, pasien tersebut terdaftar dalam BPJS kesehatan sehingga biaya perawatan rawat inap dan pengobatan di RSUD tidak jadi masalah. Hanya saja biaya transportasi orang tua dari dan ke rumah sakit dianggap menjadi kendala.

Hermanto yang ditemui Selasa (05/01/2015), mengaku bahwa pertama kali anaknya dirujuk ke RSUD Sumbawa berawal dari anaknya mengalami panas demam, sakit perut dan muntah. Sadar dengan kondisi kesehatan anaknya yang memburuk, Hermanto membawa anaknya ke RSMA atau RS rujukan Propinsi di Pulau Sumbawa.

Menurut petugas medis di RSMA kata Hermanto, anaknya tidak menderita penyakit setelah diperiksa menggunakan fasilitas foto rontgen.

“Dironsen ke rumah sakit rujukan dan dinyatakan tidak ada penyakit. Lalu dibawa ke dokter anak dan dinyatakan gizi buruk oleh dokter specialis anak. Dokter memberikan surat rujukan ke rumah sakit umum untuk dirawat inap,” terang Hermanto.

Dokter spesialis anak yang menangani pasien gizi buruk tersebut, dr. Koeswadono, S.piA, mengkonfirmasi, bahwa pasien tersebut telah diperiksa secara medis dan memang diketahui mengalami gizi buruk.

Gizi buruk yang diderita pasien tersebut menurut dr. Koes, dialami pasien karena ada penyakit kronis yang menjadi pemicu. Namun karena alasan privasi pasien, dr. Koes meminta penyakit tersebut tidak dipublikasikan.

Ia menambahkan, setelah beberapa hari mendapatkan perawatan medis. Kondisi pasien mengalami peningkatan berat badan.

“Pertama kali masuk berat badannya 14 kilogram, sekarang sudah bertambah 1 kilogram menjadi 15 kilogram,” kata dr. Koes. (K-K)

Komentar