Sumbawa Barat, KabarNTB – Kadang disaat kita mencapai tahap kesuksesan, kita sering lupa bahwa belajar dan perubahan ke arah yang lebih baik adalah proses yang terjadi selagi kita masih hidup dalam dunia ini. Seharusnya kita sudah memahami proses ini karena perjuangan untuk meraih kesuksesan, dicapai melalui perjuangan panjang, penuh dengan komitmen, pengorbanan, belajar dan berubah walaupun tidak nyaman. Maka yang diperlukan hanya diingatkan lagi saja.
Mari kita belajar dari burung Elang. Burung Elang adalah burung yang sering dilambangkan sebagai perjuangan dan kebebasan. Tapi sedikit yang tahu bahwa burung Elang adalah sejenis unggas yang berumur panjang, umurnya bisa mencapai 70 tahun.
Dari yang saya baca “The Epoc Times”, bahwa pada saat Elang berumur 40 tahun dia harus mengambil keputusan yang penting dan sulit, kuku cakarnya sudah panjang melingkar sehingga sulit untuk menangkap mangsanya. Paruhnya berubah memanjang dan melengkung hampir menyentuh dadanya. Kedua sayapnya berubah menjadi sangat berat, karena bulunya tumbuh semakin panjang tebal dan berat, yang membuatnya berat mengepakkan sayapnya untuk terbang tinggi dan jauh.
Saat itu Elang dihadapkan kepada dua persimpangan jalan: menunggu ajal tiba atau menjalani proses perubahan yang sangat tidak nyaman dan menderita untuk menjadi muda lagi.
Jika dia memutuskan berubah, maka dia harus menjalani pertapaan panjang selama 150 hari, untuk berusaha mendaki puncak gunung yang terasing, diatas tebing curam dia membangun sarang pertapaannya. Pertama yang harus dilakukan adalah mematukkan paruhnya ke batu karang, hingga paruhnya terlepas sama sekali dari mulutnya. Kemudian dia berdiam diri berpuasa menunggu paruh yang baru tumbuh lagi, Dengan paruh barunya dia harus mencabut kuku-kukunya satu persatu. Setelah kuku-kuku barunya tumbuh, dia mencabut bulu-bulu sayapnya satu demi satu. Setelah genap 5 bulan semua proses perubahan telah dilalui semua dengan sempurna menjadi Elang baru untuk hidup 30 tahun lagi.
Mari kita jangan terlena terhadap kesuksesan dalam hidup kita, buang ego yang sudah tumbuh lebat dalam hati kita, kebiasaan-kebiasaan buruk hasil dari sindrom OKB (orang kaya baru) membuat kita berat untuk melangkah kepada kesuksesan berikutnya. Kita bersama tahu bahwa, jika otak dan otot insensitas penggunannya menurun apalagi secara drastis, maka mereka akan menyusut yang gilirannya juga akan memperpendek daya ingat dan usia kita. Prosesnya perubahannya memang tidak nyama, tapi sungguh berharga. Asal kita mau melepaskannya bersedia untuk terus belajar, kita akan bisa mengembangkan potensi baru dan menggapai hidup yang luar biasa.
Mari kita jangan terlena terhadap kesuksesan dalam hidup kita, buang ego yang sudah tumbuh lebat dalam hati kita, kebiasaan-kebiasaan buruk hasil dari sindrom OKB (orang kaya baru) membuat kita berat untuk melangkah kepada kesuksesan berikutnya. (Ir Djoko H. Komara)
Sumber : k-link.co.id
Komentar