Sumbawa, KabarNTB – Manajemen RSUD Sumbawa menegaskan tidak akan membayar sisa pekerjaan proyek pembangunan gedung IGD, jika pihak kontraktor pelaksana dalam hal ini PT. Adistana tidak mengindahkan panggilan manajemen RSUD untuk bertemu.
Hal ini ditegaskan Kepala Tata Usaha RSUD Sumbawa, Ahmadi, yang ditemui Selasa (23/02/2016), menurutnya ditermen ketiga ini memang kondisi fisik bangunan sudah 100 persen tapi pembayarannya baru 95 persen yang nilainya sekitar Rp 180an juta.
Dikatakannya, jika terjadi kerusakan seperti plafon teras depan yang roboh dan bolong itulah kegunaannya untuk memelihara dan memperbaiki kerusakan kecil selama 6 bulan terhitung sejak berita acara selesai 100 persen, per tanggal 15 Februari 2016.
Penegasan Ahmadi ini, menyusul pihaknya didatangi beberapa orang mengaku menjadi subkontraktor PT Adistana terkait pembayaran sisa pekerjaan yang belum diterima dari kontraktor.
Oleh para subkontraktor tersebut, meminta supaya pekerjaan mereka dibayar oleh manajemen RSUD. Jika tidak dibayar maka mereka akan membongkar bangunan tersebut.
Kepada para subkontraktor tersebut, Ahmadi menegaskan, tidak semudah itu membongkar bangunan yang sudah jadi. Apalagi dikerjakan menggunakan uang Pemda yang dianggarkan di APBD.
“Tapi kami tidak mau lepas tangan, kita juga nanti memfasilitasi mereka. Makanya sampai sekarang kami belum mau mencairkan termen ketiganya,” kata Ahmadi.
Upaya manajemen sebenarnya sudah dilakukan, dengan menyurati pihak PT Adistana untuk membicarakan langkah terbaik.
Selama ini pihak Adistana menginginkan segera mencairkan pembayaran di termen ketiga. Tapi selama belum ada kesepakatan antara PT Adistana dengan subkontraktornya, maka manajemen RSUD Sumbawa enggan membayar.
“Walaupun PT Adistana mengatakan bahwa itu urusannya dengan subkontaktor, tapi kami tidak mau karena ada kaitannya dengan rumah sakit ini,” kata Ahmadi.
Menurut Ahamdi, pihaknya tidak tahu menahu terkait langkah kontraktor pelaksana PT Adistana yang mensubkontraktorkan pekerjaannya kepada beberapa subkontraktor.
“ Sejak awal pihaknya hanya mengetahui PT Adistana yang mengerjakan proyek pembangunan gedung IGD,”katanya.(K-K)
Komentar