Mataram, KabarNTB – Isi Pidato sambutan selamat datang Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang KH. Zainul Majdi pada puncak peringatan Hari Pers Nasioanal 2016 di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Resort Pantai Kuta Lombok Tengah, mendapat pujian dari salah satu anggota parlemen udayana.
Johan Rosihan anggota DPRD Propinsi NTB menilai, pidato TGB dihadapan Presiden Jokowi sangat berkwalitas, diantara point yang mendapat respon positif Johan yakni, penolakan terhadap impor beras dan meminta Bulog membeli beras petani, kemudian jangan ada impor jagung dan meminta Bulog membeli jagung petani saat panen raya, meminta tambahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani dan industri kreatif, membangun jalan lintas nasional Lembar Kayangan sebagai urat nadi perekonomian NTB dan terakhir isi tentang harapan agar Pers beritakan kebenaran dan fakta.
“ Terima kasih Pak Gubernur,” tulis Johan Rosihan seperti dikutp dari akun jejaring social Facebooknya.
Sementara itu, terkait masalah beras NTB tersebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat memperkirakan produksi padi di wilayah mencapai 2,33 juta ton atau meningkat 10,12 persen dibanding tahun sebelumnya karena bertambahnya luas panen.
Data ini berdasarkan hasil perhitungan angka ramalan II/2015, peningkatan ini disebabkan karena luas panen padi pada musim tanam tahun ini meningkat menjadi 456.395 hektare dan produktivitas juga diperkirakan meningkat hingga 4,65 persen.
Sementara angka tetap produksi padi pada 2014, kata dia, sebanyak 2,11 juta ton gabah kering giling (GKG), turun 3,51 persen dibandingkan produksi tahun sebelumnya yang mencapai 2,13 juta ton GKG.
Penurunan produksi disebabkan berkurangnya luas panen dari 438.057 hektare pada 2013 menjadi 433.712 hektare pada musim tanam 2014.
Ada pengurangan luas panen padi sawah pada musim tanam 2014, seluas 11.236 hektare atau 2,93 persen, sedangkan luas panen padi ladang meningkat 6.891 hektare atau 12,48 persen.
Saat ini, ada program Upsus Pajale merupakan upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan pada 2017, sehingga Indonesia tidak lagi mengimpor bahan pangan. Upaya tersebut didukung dengan dana hingga Rp16,9 triliun melalui APBN Perubahan 2015.
Dengan dana sebesar itu pemerintah memberikan sejumlah target penambahan produksi padi, jagung dan kedelai bagi setiap daerah.
“Problemnya Bulog sampai skrg belum mampu serap maksimal hasil pertanian,” tandas Gubernur NTB Dr TGH M Zainul Majdi di depan presiden Joko Widodo dan peserta Hari Pers Nasional 2016, di pantau Kuta Lombok Tengah, Selasa (9/2).(K-1)
Komentar