Sumbawa, KabarNTB – Potensi tenaga keperawatan di Sumbawa yang cukup besar namun tidak ditunjang dengan ketersediaan lapangan kerja, membuat civitas akademika Akper Samawa mencari cara agar para alumninya dapat diserap industry kesehatan.
Salah satunya dengan menghadirkan salah satu perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia di jalur formal khususnya tenaga keperawatan ke luar negeri. Manajemen Akper Samawa bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbawa.
Menurut Direktur Akper Samawa, Dr. H. Umar Hasany, ditemui di sela-sela sosialisasi peluang kerja di luar negeri bagi mahasiswanya di Akper Samawa, Rabu (16/03/2016) bahwa awalnya Disnakertrans Sumbawa menyampaikan adanya perusahaan yang merekrut tenaga kerja untuk perawat. Dengan Negara tujuan ke Singapura dan Taiwan.
Dalam sosialisasi tersebut kata Direktur Akper, mahasiswa dan alumni mendapat penjelasan peluang dan keuntungan bekerja di Singapura dan Taiwan.
“Harapan kami, mudah-mudahan mahasiswa dan alumni yang ikut hadir berminat untuk kerja ke luar negeri,” kata Dr. Umar.
Ia mengatakan, kesempatan bekerja di Sumbawa khusus perawat semakin kecil apalagi mindsetnya harus menjadi PNS tidak jelas. Sehingga dengan adanya peluang kerja seperti ini, pihaknya sangat merespon dan mengundang alumni maupun mahasiswa.
Umar menegaskan, pihaknya tidak akan tenang jika para alumni belum mendapatkan pekerjaan. Dalam hal ini Akper Samawa tidak akan melepas alumninya begitu saja tanpa mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Sudah ada yang ke Jepang 6 orang dan Saudi 1 orang. Kita tunggu mereka balik, supaya ada followernya di sini,” tandas Direktur Akper.
Kabid Penta Disnakertrans Sumbawa, Zainal Arifin, menambahkan, sebenarnya banyak kesempatan kerja di luar negeri yang selama ini tidak dimanfaatkan.
Dalam hal ini pihaknya kemudian mengundang perusahaan pengerah tenaga kerja untuk mensosialisasikan diri supaya ada pemahaman bagi para masyarakat khususnya mahasiswa dan alumni Akper Samawa yang selama ini tumbuh dan berkembang.
“Saya juga melihat kesempatan kerja yang ada di daerah kita sangat terbatas, kenapa tidak memanfaatkan peluang kerja ke luar negeri. Toh juga dapat menjamin kesejahteraan dan keamanan mereka,” kata Arifin.
Arifin menegaskan, tenaga kerja asal Sumbawa khususnya yang memilik skill keperawatan akan menjadi perhatian. Karena selama ini bagaimana caranya supaya memanusiakan manusia yang menjadi buruh migrant. Apalagi sektor formal, sehingga pihaknya menjembatani Akper Samawa dengan perusahaan yang memiliki sumber jop formal keperawataan.
Menurut Arifin, sebenarnya ada juga perusahaan yang memiliki job formal tapi mereka tidak mau bekerja sama dengan pihak terkait yang ada di daerah untuk sosialisasi, memberikan penjelasan, pemahaman dan jaminan kepada masyarakat
“Ini baru pertama kali kami fasilitasi, moga-moga ada satu hal yang terbaik yang bisa kita berikan kepada masyarakat. Khususnya mereka yang memiliki skill di bidang keperawatan,” tambah Arifin.
Sedangkan bagi tenaga kesehatan lain seperti Bidan, menurutnya akan coba dicarikan peluang dengan perusahaan lain. Bahkan akan memfasilitasi ke SMK bagi perusahaan yang memiliki peluang kerja produktif formal.
“Dinas Tenaga kerja coba memfasilitasi para pihak, tidak ada ranah bisnis di sini, karena fungsi pemerintah memfasilitasi. Kebetulan itu job saya, makanya saya lakukan terobosan untuk memfasilitasi supaya masyarakat mendapatkan pekerjaan dengan para pihak yang memiliki job resmi,” papar Arifin.
Ia menambahkan, jika ada perusahaan dengan job tidak resmi maka secara bersama-sama dengan pihak terkait lainnya akan diberantas.(K-K)
Komentar