Zat Berbahaya Dalam Makanan Kerap Dijumpai, KSB Belum Butuh Laboratorium Kesehatan

Sumbawa Barat, KabarNTB – Kesehatan adalah aset masa depan yang paling berharga bagi setiap individu.Berbicara masalah kesehatan salah satu factor yang mempengaruhi adalah makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya.

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Kesehatan, menyadari hal ini, karena itu pengawasan terhadap makanan terutama yang dipasarkan di lingkungan sekolah terus dipantau melalui program Selamatkan Anak Sekolah (SAS).

ksb

Setiap pedagang yang menjajakan makanan terutama yang rentan menggunakan bahan berbahaya seperti, borax, formalin, methanol yellow dan rhodamin B diawasi.

Fakta dilapangan memang dijumpai pedagang nakal yang menggunakan bahan yang merusak organ tubuh tersebut, makanan seperti kerupuk, gorengan sangat rentan menggunakan bahan berbahaya ini, jika tidak terus dilakukan pemantauan.

Untuk melakukan pemantauan terhadap jenis makanan tadi dan juga termasuk kwalitas air, apakah sudah bebas dari bahan bahan yang mengandung zat kimia berbahaya, dibutuhkan peralatan yang memadai seperti Laboratorium kesehatan.

Kabupaten Sumbawa Barat hingga saat ini belum memiliki Laboratorium Kesehatan untuk makanan dan kwalitas air yang layak atau tidak dikonsumsi, namun demikian menurut Kepala Dinas Kesehatan KSB, dr.Syaifuddin hal tersebut belum dipandang perlu.

“ Ya sejauh ini kita memang belum punya, namun demikian kita punya peralatan yang bisa digunakan untuk mengecek bahan makanan yang terkontaminasi zat kimia berbahaya,”katanya kepada KabarNTB belum lama ini.

Syaifuddin mengaku, dengan peralatan yang ada saat ini dirasakan cukup untuk melakukan pengecekan bahan makanan layak atau tidak dikonsumsi, meski ia sendiri juga mengaku harus ke Labaratorium yang ada di Sumbawa dan Mataram jika melakukan pengecekan lebih lanjut.

“ Yang paling penting dengan alat yang kita punya saat ini justru lebih mobile dan efektif untuk bergerak lebih cepat langsung ke lapangan, namun pemeriksaan lebih lengkap yang sifatnya berat, cukup di laboratorium yang ada di Sumbawa atau Mataram,”demikian ungkapnya.(K-1)

Komentar