Cirebon, KabarNTB – Pemerintah bertekad untuk melindungi generasi muda ke depan. Untuk itu, jika mendengar keluhan, melihat bahkan menyaksikan perilaku orang dewasa yang merugikan anak-anak, khususnya perempuan jangan ragu-ragu untuk melaporkannya ke polisi, pos-pos TNI, dan kantor pemerintah.
“Laporkan, berikan bukti. Apabila ada satu atau banyak oknum pemerintahan yang mengabaikan laporan itu maka pemerintah pusat akan turun tangan sendiri,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi.
Hal tersebut dikatakan Yuddy saat memberi sambutan dalam acara Haul dan Milad Pondok Pesantren Nuurusshiddiiq dengan tema ‘Mewujudkan Generasi Indonesia Berwawasan Untuk Indonesia Baldatun, Thoyyibatun, Warrobun, Ghoffur’ di Cirebon, Sabtu (28/5) malam.
Hadir dalam acara tersebut pemimpin Ponpes Ustad Gumelar Ade, Kapolres Kota Cirebon AKBP Indra Jafar, pejabat-pejabat yang mewakili Gubernur Jawa Barat dan Kota Cirebon.
Menurut Yuddy, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) tentang Penjatuhan Hukuman Berat bagi Kejahatan Seksual adalah satu bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi anak-anak. Perpu yang dikenal dengan Perpu Kebiri tersebut, ingin membuat pelaku kejahatan seksual betul-betul jera.
“Selama ini hukuman yang diberikan pelaku kejahatan seksual terlalu ringan sehingga melakukan lagi tindakan yang sama. Pemerintah mendengarkan dengan sungguh-sungguh suara masyarakat, sehingga tanpa menunggu waktu terlalu lama maka keluar Perpu ini,” kata Yuddy.
Menteri mengatakan, Perpu ini langsung berlaku setelah Presiden Joko Widodo menandatanganinya. Sehingga, pelaku-pelaku kejahatan seksual yang saat ini sedang diproses bisa dikenakan hukuman minimum dan maksimum. “Perpu akan langsung diterapkan begitu diteken oleh Presiden. Jadi mereka-mereka yang saat ini sedang dalam proses bisa langsung dikenakan hukuman yang ada dalam Perpu tersebut,” kata Yuddy.
Sementara itu, Pemimpin Ponpes Nuurusshiddiiq Gumelar Ade mengatakan bahwa penting memberikan pendidikan agama bagi generasi muda saat ini. Menurutnya, generasi saat ini merupakan generasi yang ditakuti karena memimiliki kurang keimanan yang kuat, sehingga sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.
“Di Ponpes ini kita ingin membentuk generasi muda yang berwawasan, berahlak, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tidak gagap teknologi atau Gaptek. Kita ingin agar generasi kita tanggap dan mampu menjadi orang yang cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara,” kata Ade.(K-1/Ns)
Sumber :(HUMAS MENPANRB)
Komentar