KabarNTB, Sumbawa Barat – Dunia Surfing atau berselancar bagi sebagian remaja asal Maluk Sumbawa Barat, merupakan dunia yang menjanjikan.Selain untuk belajar, menyalurkan hobby juga sekaligus sebagai kesempatan mengais rejeki.
Ya kesempatan kerja sekaligus ditengah minimnya kesempatan kerja, sudah empat tahun puluhan remaja di Maluk ini bermain dengan ombak.Mereka melayani tamu wisatawan dari berbagai Negara, ada yang menawarkan jasa guide sekaligus sebagai trainer Surfing.
Namun sayangnya mereka sejauh ini belum mendapat perhatian dari Pemerintah setempat.Peselancar yang tergabung dalam MSSC (Maluk Surf Skets Community) misalnya, sangat berharap adanya sentuhan dukungan fasilitas penunjang dari pemerintah. Selama ini mereka berjalan seadanya, dibawah dukungan MS. Satria salah seorang pengusaha local setempat.
“ Bukan cukup kewalahan, namun jika adanya perhatian Pemerintah bisa merangsang mereka kedepan lebih berprestasi dan semangat dalam mengembangkan minat,” ujar MS. Satria saat bincang dengan KabarNTB, Kamis Malam kemarin (14/7/16).
Dijelaskan Satria,ada tujuh peselancar yang kini tergabung dalam MSSC, mereka menekuni olahraga selancar ini dengan fasilitas seadanya, kedepan ia berharap ada dukungan dari Pemerintah.
“ Kami sudah menghadap ke Bupati, agar potensi yang sudah ada pada anak-anak dapat berkembang kedepan dengan adanya support Pemerintah,” harapnya.
Apa yang disampaikan MS. Satria, diakui Siswanto dan Rock peselancar senior, menurut keduanya yang diharapkan kedepan adanya dukungan berupa peralatan selancar baik papan maupun pakaian khusus peselancar.
“ Khusus papan, selama ini kami dapat minjam biasanya dari tamu yang datang, selain itu yang paling penting sebenarnya harapan kami kepada Pemerintah adanya fasilitas transportasi,”ujar Sigit.
“ Transportasi yang kami maksudkan disini adalah berupa perahu menuju lokasi ombak yang bagus, kalau kita punya perahu bisa memilih ombak yang sesuai, selama ini kami menyewa perahu nelayan yang ada, bahkan tidak jarang kami harus berenang,”tambah Rock peselancar lainnya.
Dunia Surfing ini bagi remaja Sumbawa Barat yang tergabung dalam MSSC,lebih jauh dijelaskan Sigit memberikan harapan, motivasinya adalah dapat dilirik oleh sponsor dunia, bahkan ia mengakui rekannya Riki pernah dilirik salah satu perusahaan branding Surfing asal Australia.
“ Jadi peluang untuk itu sangat terbuka, apalagi dengan adanya event semacam ASC ini membuka peluang,”katanya.
Menurut Sigit lagi, dunia surfing di Sumbawa Barat memberikan harapan dan menjadi pintu masuk Pariwisata, ia mengakui banyak tamu dari berbagai Negara berkunjung terutama ke Pantai Maluk dan menjadi mitra mereka selama ini.
Ditambahkan Rock, kehadiran tamu ini menjadi pintu rejeki, selama ini selain menjadi Guide bagi tamu mereka juga menjadi trainer surfing.
“ Tamu biasanya ada yang memang suka surfing dan ada yang baru mau belajar, mereka lebih suka belajar dengan kami peselancar local ketimbang sesama rekannya sesama tamu,”kata Rock.
Yadi peselancar muda MSSC menambahkan, jika jasa sebagai trainer dan guide bisa meraup rejeki minimal Rp. 200 ribu sehari persatu orang tamu. Selain itu ia mengaku menyukai dunia Surfing tempat belajar dan membangun relasi dengan tamu dari mancanegara.
“ Ya lumayan kita belajar, salah satunya bahasa Inggris,” demikian akunya.(K-1)
Komentar