MTQN XXVI DI NTB Resmi Ditutup

KabarNTB, Mataram  – Usai sudah perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Nasional XXVI di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sejak dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 30 Juli lalu, sebanyak 7 cabang dengan 18 golongan telah menyelesaikan seluruh perlombaan.

MTQN XXVI ditutup Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Hadir dalam acara yang dipusatkan di di Astaka Islamic Center ini, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Gubernur Banten, Gubernur Sulawesi Utara, Ketua DPRD NTB, serta beberapa Bupati di Lingkungan Provinsi NTB . Ribuan masyarakat juga antusias menghadiri malam penutupan. Sejak sore, jalan raya di Kota Mataram nampak macet oleh iring-iringan masyarakat yang bergelombang menuju puncak penutupan MTQN XXVI.

Mengawali sambutannya, Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Zainul Majdi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat NTB yang telah berpartisipasi mensukseskan event akbar ini. Sebagai tuan rumah, masyarakat NTB telah menunjukkan keramahan dan partisipasi yang tinggi. Secara spesifik, Gubernur menyampaikan terima kasih kepada perangkat kepanitiaan dari seluruh elemen yang tak kenal lelah melayani dan mensukseskan jalannya MTQ.

“MTQ telah menumbuhkan gairah mencintai Al-Qur’an kita. Karena itulah saya bangga kepada seluruh masyarakat NTB yang berjibaku mensukseskan MTQN XXVI. Kemeriahan MTQN XXVI akan membekas di hati masyarakat NTB,“ tuturnya.

Zainul Majdi menambahkan, sebagai tuan rumah, pihaknya bangga atas keberhasilan NTB meriah posisi keempat. Meski tak  juara umum, namun jalannya musabaqah yang transparan dan berkualitas menjadi kebanggan tersendiri. Bukan hanya sukses dari penyelenggaraan saja, namun lebih penting adalah menghasilkan juara yang berkualitas.

“Kapanpun ditunjuk, kami siap menjadi tuan rumah. Selamat jalan para kafilah, terima kasih atas kehadirannya di NTB. Semoga ukhuwah diantara kita semakin kuat dan bermakna,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Menteri Agama menyebut bahwa MTQN XXVI di Kota Mataram ini sebagai even besar dengan semangat perubahan. Berbagai terobosan berhasil diterapkan, didukung SDM yang cukup. Karena itulah, MTQN XXVI adalah awal memperkuat syiar Islam di bumi Nusantara.

“Saya ingin menyampaikan salam hangat kepada seluruh peserta MTQ yang berasal dari 34 provinsi seluruh Indonesia. Saya ucapkan selamat dan sukses kepada para juara dalam berbagai cabang musabaqah. Saya berharap, nilai-nilai silaturahim dan rasa kebersamaan antar-kafilah di arena MTQ tidak dikalahkan oleh semangat berkompetisi untuk menjadi juara. Salam hormat untuk para Dewan Hakim yang bertugas hingga dinihari tanpa mengenal lelah meski usia sudah menua. Semoga dedikasi para senior ini menjadi teladan bagi kita semua,” tegasnya.

Sebagai pelayan rakyat, Menag menegaskan bahwa pihaknya telah menyediakan sistem yang mendukung partisipasi aktif publik melalui optimalisasi teknologi informasi dan media. Untuk pertama kalinya sekaligus sebagai pembeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, MTQ sekarang menerapkan e-MTQ dan memiliki Media Center. Meski aplikasi online e-MTQ masih sederhana, sebatas pendaftaran dan kroscek dokumen, namun nyatanya itu pun sudah signifikan mengurangi praktik-praktik negatif yang mencederai kesucian kompetisi di bidang Al Quran.

Menag Lukman  menegaskan komitmennya bahwa aplikasi ini ke depan harus terus disempurnakan sehingga memiliki alur dari hulu ke hilir sebagai sistem yang lengkap. Yakni sistem online yang berjalan secara ringkas tapi akuntabel mulai dari pendaftaran, penilaian, hingga penentuan juara.

“Kita berikan applaus kepada segenap panitia yang telah sukses menjalankan amanah menggelar MTQ ke-26 tahun 2016 di Bumi Seribu Masjid, Kota Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Prestasi kalian adalah warisan yang amat berharga. Semoga panitia dan tuan rumah pada MTQ berikutnya yang akan diselenggarakan di Propinsi Sumatera Utara dapat mewarisi kesuksesan ini,” pungkasnya diiringi tepuk tangan hadirin yang memadati Astaka Islamic Center Kota Mataram.

Banten Juara Umum

MTQN XXVI mencatatkan kafilah Banten sebagai juara umum setelah berhasil meraih kemenangan di 6 golongan. Di susul Provinsi DKI Jakarta yang menjuarai 5 golongan, lalu Kepulauan Riau 4 golongan, dan Nusa Tenggara Barat 4 golongan. Provinsi Jawa Tengah menempati posisi lima dengan raihan kemenagan di 4 golongan, lalu Riau 3 golongan, Sumatera Barat 2 golongan, dan Aceh 2 golongan. Berada di urutan selanjutnya beberapa provinsi yang hanya menjuarai  1 golongan, yaitu: Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Barat, Sematera Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Keberhasilan Banten sebagai juara umum disambut suka cita seluruh anggota kafilah saat Ketua Dewan Hakim,  Said Agil al-Munawwar membacakan Keputusan Dewan Hakim MTQN XXVI. Kafilah Provinsi Banten berjaya pada golongan Tartil anak-anak putera, Qiraat Sab’ah Puteri, Hifdzil Quran 20 juz putera, Tafsir Bahasa Arab putera, Tafsir Bahasa Indonesia putera, dan Syarhil Qur’an.

Data statistik pada bidang perhakiman menunjukkan, distribusi juara terbagi hampir merata di semua provinsi. Juara 1 terdistribusi di 25 Provinsi, juara 2 terdistribusi di 16 provinsi dan juara 3 terdistribusi di 18 provinsi. Selain itu, terdapat juara baru dari provinsi yang selama ini bukan termasuk kategori tradisi juara, yaitu Nusa Tenggara Timur pada cabang tilawah dewasa puteri. NTT sebagai provinsi yang tidak memiliki tradisi juara, menegaskan, pembinaan dalam 3 tahun belakangan kepada putera daerah, telah memberikan hasil yang cukup menarik. Begitu pula dengan provinsi non tradisi juara, ini menegaskan bawha kekuatan MTQ tidak lagi berpusat di pulau Jawa dan Sumatera.

Ketatnya penilaian dan distribusi juara menunjukkan, telah terjadi pergeseran kualitas peserta, di mana saat ini telah merata di hampir seluruh provinsi. Selain itu, distribusi ini juga menegaskan bahwa kualitas penilaian dan sistem rekrutmen melalui e-MTQ telah menunjukkan hasil yang luar biasa. Peserta yang lolos merupakan hasil seleksi terbuka, diikuti penilaian yang transparan pula.

Dirjen Bimas Islam yang juga Ketua Umum LPTQ Nasional Machasin menyambut baik hasil yang dicapai pada MTQN XXVI ini. Menurutnya, MTQN XXVI tahun ini menggunakan sistem penilaian yang sangat ketat. Interval (jarak) antar dewan hakim dalam memberi penilaian adalah 1 point. Hasilnya, para juara memiliki nilai yang sangat ketat bersaing, bahkan dimulai dari penyisihan. Data statistik menyebutkan, 10 besar untuk seluruh golongan musabaqah, dibedakan dalam hitungan 0,1.

“Kami menyampaikan terima kasih atas kerja keras dewan hakim, panitera dan Tim IT yang telah bekerja keras mewujudkan transparansi. Kita berkomitment untuk menyempurnakan sistem ini,” tegasnya.

Machasin menambahkan, ketatnya standar penilaian menunjukkan kualitas penyelenggaraan MTQN XXVI. Menurutnya, terdapat beberapa peserta yang telah menjadi juara di tingkat internasional, namun tidak menjamin akan menjadi kampium di tingkat nasional.

“Ini awal untuk penguatan syiar Islam. Kami berharap MTQ tahun ini memotivasi penguatan pendidikan Islam, baik formal maupun non formal. Transparansi penyelenggaraan MTQ semoga menggerakkan tiap-tiap daerah untuk meningkatkan pembinaan putra-putra daerah,” pungkasnya.

Selain pengumuman juara MTQ, Panitia juga membacakan juara pada pawai ta’aruf dan kendaraan hias. Dibacakan langsung oleh Sekretaris Umum LPTQ Nasional, Muchtar Ali, DKI Jakarta keluar sebagai juara I, disusul Riau, dan Banten. Pawai’ ta’aruf merupakan rangkaian pelaksanaan MTQ yang mengharuskan masing-masing provinsi menampilkan hiasan budaya.

mtqttpSampai Jumpa di 2018

Penutupan MTQN XXVI juga ditandai dengan penyerahan bendera LPTQ dari Ketua LPTQ Nasional kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diterima langsung oleh Gubernur Tengku Ery Nuradi. Sumatera Utara berhasil terpilih sebagai tuan rumah MTQN XXVII Tahun 2018. Sebelumnya, Provinsi Sumatera Utara pernah menjadi tuan rumah, tepatnya pada tahun 1971.

Gubernur Sumatera Utara menyambut bahagia atas terpilihnya sebagai tuan rumah MTQN XXVII 2018. Ia berjanji untuk mempersiapkan infrastruktur demi terselenggaranya MTQN XXVII tahun 2018 yang berkualitas.

Kemeriahan penutupan MTQN XXVI diakhiri dengan penampilan tarian dengan tema shalawat. Ribuan masyarakat yang menyemut setia mengikuti acara hingga selesai. Pantauan Media Center, jalanan di sekitar Islamic Center tidak dapat bergerak. Selain nampak personil kepolisian, beberapa pramuka juga sigap mengatur jalanan dengan tertib.(K-Y/*)

Komentar