KabarNTB, Mataram – Musim kemarau saat ini sejumlah wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat mulai dilanda kekeringan disejumlah tempat.Mengantisipasi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi NTB mulai mengambil langkah antisipasi salah satunya akan melakukan rapot koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kepala BPBD NTB, Muhammad Rum, M.T menyatakan, wilayah yang biasanya menjadi langganan kekeringan tiap tahun yakni Lombok Timur , Lombok Tengah bagian Selatan, Lombok Utara, Sumbawa dan Bima.
“ Sejauh ini yang sudah mengusulkan untuk rekomendasi mengantisipasi kekeringan yaitu daerah Lombok Tengah, BPBD sudah merekomendasikan ke BNPD agar disiapkan anggaran APBN guna memback up keadaan darurat kekeringan di NTB,”tandas Muhammad Rum, kepada KabarNTB, Kamis (8/9/16) di Mataram.
Kekeringan tahun ini menurutnya, diperkirakan jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni mencapai hampir 382 titik.
Langkah- langkah yang telah diambil oleh BPBD Provinsi dalam penaggulangan kekeringan menurutya, yakni bersurat kepada pelaksana BPBD daerah yang ada diseluruh Kabupaten /Kota di NTB agar melakukan rakor tingkat Kabupaten dimana dalam rakor tersebut melibatkan semua dinas terkait seperti dinas sosial,infrastruktur,terutama BMKG untuk memprediksi keadaan cuaca untuk tiga bulan kedepan.
“Jika memang dalam hasil rakor tersebut dihasilaan suatu kesimpulan bahwa dimasing- daerah terdapat kekeringan maka bupati/ wakikota wajib mengeluarkan surat keputusan, namun saat ini BPBD belum mendapatkan surat keputusan tersebut berarti di NTB masih belum dilanda kekeringan yg parah” tegasnya.
Lanjut Muhammad Rum, selain itu BPBD juga telah mengirim tim yang sudah berjalan seminggu yang lalu di seluruh Kabupaten/ Kota yang ditugaskan secara langsung memantau daerah mana saja yang sudah berdampak kekeringan tersebut.
Dimana tugas tim tersebut adalah mendata setelah itu hasil data akan dipertegas pada rakor yang akan diadakan pada tanggal 13 Sepetember di Mataram.
“ Dirakor nanti akan diperjelas daerah,desa,kecamatan serta berapa area yang terkena dampak kekeringan,,berapa jumlah pasokan air bersih yang dibutuhkan dsb,”tambahnya.
Dari hasil Rakor nantinya, menurut Muhammad Rum lagi, akan meneruskan ke BNPD terkait dengan kondisi kekeringan tersebut, nantinya BNPD melalui dana siap pakai akan mengucurkan anggarannya ke BPBD.
Selain itu, dalam rakor nantinya juga akan mengundang PDAM, karena akan dipertegas sejauh mana kekuatan PDAM membackup bencana kekeringan. BPBD juga berkeinginan untuk antisipasi kekeringan dengan melakukan pengeboran atau pipanisasi yakni dimana ada sumber air disitu akan melakukan pengeboran dan akan dipasangkan pipa.
“Untuk tahun ini belum diketauhi jumlah kekeringan karena Tim dari BPBD masih melakukan survei di seluruh kabupaten / kota, namun seperti tahun – tahun sebelumnya Lombok Timur selalu mendominasi kekeringan,”pungkas Muhammad Rum.(K-Y)
Komentar