KabarNTB, Lombok Barat – PT. Pupuk Kaltim selaku produsen Pupuk memastikan ketersediaan Pupuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017 aman.Ini ditegaskan karena setiap masuk musim tanam, petani di NTB selama ini selalu mengeluh akan kebutuhan pupuk.
“Kalau ada petani bilang pupuk itu langka, ya jelas itu tidak benarlah, karena Ada 125 ribu ton kita siapkan malah, lebih dari kebutuhan,” ungkap General Manager PT Pupuk Kaltim perwakilan NTB, Rachamnsyah Ka’bah.
Dikatakannya, sejak beberapa hari kemarin, ribuan ton pupuk sudah tiba di NTB, seperti halnya Rabu (8/2). Dimana Kapal Motor Basaki menyandar di Pelabuhan Lembar memuat sebanyak 4.249 ton yang dibawa dari Bontang, Kalimantan Timur untuk penambahan stok kebutuhan pupuk petani Lombok.
Dipelambuhan lembar ini untuk lombok,dipelabuhan badas untuk Sumbawa dan di Bima juga sudah ada kapal khusus pupuk di masing – masing kabupaten.
Tidak hanya itu, di Pelabuhan Badas, Kapal Motor Advanture memuat sebanyak 6.500 ton, kemudian Pelabuhan Bima turunkan 1.500 ton pupuk.
“Soal kuota pupuk, sudah ditentukan pusat dan pasti sesuai kebutuhan. Tidak mungkin pusat distribusikan kurang dari permintaan,” katanya.
Ditegaskan Rachmansyah, stok yang disiapkan di NTB sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Lokasi Dinas Pertanian Provinsi NTB dan Kabupaten/Kota. Contoh, rincian kebutuhan Bulan Februai 2017 sebanyak 12.500 ton. Yang sudah disalurkan baru 5000 ton jenis Urea sedangkan pada Bulan Januari sebanyak 2.500 ton untuk Lombok saja.
“Kalau melihat kebutuhan, berarti tinggal 7000 ton. Tapi, kami sudah menyiapkan sesuai kebutuhan.
Dia mengaku, PT Pupuk Kaltim menyiapkan sebanyak 12.700 ton pada musim tanam serentak ini. Alasannya, siapa tahu ada kebutuhan tambahan tak disangka-sangka, karena dalam Peratuan Menteri Pertanian (Permentan) menyebutkan apabila ada kebutuahan tambahan bisa ditarik dari stok tambahan.
“Yang jelas kami sudah siapkan 125 ribu ton untuk 1 tahun. Itu semua sudah di-break dwon setiap bulannya,” papar dia.
Ditambahkannya, untuk pemenuhan stok selama 1 tahun, kapal pengangkut pupuk terus berdatangan mengantar dari Bontang ke NTB. Hanya saja, beberapa hari terakhir mengalami kendala akibat cuaca buru.
“Kalau cuaca buruk pasti jadi kendala, angin kencang pengaruh ke kapal. Nah, kalau hujan jelas lebih parah karena pupuk kena air langsung mencair,” ujarnya.
Rachmansyah menegaskan, kalau ada oknum pengecer atau distributor yang bermain sehingga terjadi kelangkaan pupuk, diharapkan lapor ke Komisi Pengawasan Pupuk di daerah masing-masing. Karena, pendistribusian sesuai permintaan dan mengacu pada RDKK.(K-1)
Komentar