KabarNTB, Sumbawa Barat – Desa Mantar Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat dipilih Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Nusa Tenggara Barat sebagai lokasi penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Paralayang yang akan dihelat pada 2 – 4 april 2017 mendatang.
Ketua Komite Olahraga Indonesia (KONI) Sumbawa Barat, Deden Zaedul Bahri, kepada KabarNTB, mengatakan, Mantar dipilih karena memiliki lokasinya yang sangat strategis baik dari segi kesiapan penyelenggara ditingkat kabupaten maupun dari segi site yang sangat menunjang.
Kejurda paralayang NTB, kata Deden akan mempertandingkan nomor ketepatan mendarat.
“Di Mantar lepas landas dan mendarat bisa di lokasi yang sama. Apalagi pemerintah daerah telah membangun jalan dari dari lokasi mendarat di Sepakek sehingga jarak tempuh menjadi lebih cepat,” ungkap Deden.
Deden mengungkapkan Kejurda yang merupakan bagian dari Festival Pesona Mantar itu selain sebagai ajang pembuktian bagi atlet paralayang lokal NTB, juga menjadi bagian dari event nasional Tambora Menyapa Dunia.
“Dengan demikian gaung dari Kejurda ini akan menjadi lebih luas dalam memperkenalkan Mantar bukan hanya sebagai site paralayang berkelas dunia, tetapi juga bagi Kabupaten Sumbawa Barat sebagai salah satu destinasi wisata yang eksotis dan tidak kalah dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia,” imbuh Ketua KONI yang juga tokoh berperan sangat besar dalam pengembangan Mantar dan sejumlah destinasi wisata lainnya di Sumbawa Barat.
Rencananya, Kejurda Parayalang di Mantar akan dibuka oleh Danlanud Rembige Mataram, Kolonel Pnb Bambang Gunarto, sebagai Ketua FASI NTB.
Selain Kejurda, KONI Sumbawa Barat, pra kejuaraan itu berlangsung akan melaksanakan juga akan menggelar kegiatan pelatihan juri paralayang di Taliwang.
“Kegiatan (pelatihan juri) ini dilaksanakan mengingat semakin berkembangnya olahraga paralayang di NTB, termasuk di KSB dan Sumbawa. Sekarang sudah banyak site – site baru paralayang yang muncul. Selain Mantar, ada juga di Maluk dan di Olat Cabe Kabupaten Sumbawa. Ini juga diikuti oleh animo masyarakat yang cukup tinggi untuk mengeluti olahraga ini,” demikian Deden.
Event Kejurda ini bisa dibilang menjadi pemanasan bagi Mantar, karena pada bulan Juli mendatang, Desa yang berada di ketinggian 620 MDPL itu akan menjadi tuan rumah untuk Kejuaraan Dunia Mantar XC Open 2017 yang akan diikuti ratusan atlet paralayang dari seluruh dunia. Mantar Aidaaaaa…(EZ)
Komentar