KabarNTB, Sumbawa Barat – Jika anda pecinta petualangan, penyuka keindahan, penggemar barapan kebo (budaya karapan kerbau khas Tana Samawa), penghoby olahraga atau orang tua yang memiliki anak yang suka bermain sepatu roda, tanggal 2 – 8 april 2017 nanti, anda wajib datang ke Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Dijamin anda tidak akan menyesal, karena selama sekitar satu minggu anda akan dimanjakan dengan sejumlah event petualangan, budaya, olahraga sekaligus suguhan pesona keindahan alam KSB yang sudah mendunia, dalam event tahunan Pemerintah Daerah KSB, Festival Pesona Mantar Tahun 2017.
Festival yang akan menjadi bagian dari event Tambora Menyapa Dunia 2017 itu, akan diawali dengan Kejuaraan Daerah (Kejurda) paralayang NTB di salah satu site paralayang terbaik dunia, di Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano pada tanggal 2-4 April. Kejurda ini akan diikuti oleh atlet dari seluruh NTB.
Tapi jangan salah, jika anda hobby terbang dan tidak takut ketinggian, anda bisa mencoba memacu adrenalin dengan terbang tandem bersama atlet paralayang, menikmati suasana dan budaya khas penduduk desa yang masih terpelihara secara turun temurun, menggantung cita-cita anda dalam botol di atas pohon cita-cita, juga menikmati bonus keindahan sunrise (matahari terbit) dan sunset (matahari) terbenam, keindahan pulau-pulau kecil ditengah lautan biru Selat Alas, juga keindahan puncak Rinjani yang kadang berselimut awan di Pulau Lombok.
Jika memilih menginap di Mantar, anda akan ditemani oleh puluhan atlet lari dari seluruh Indonesia yang menjadi peserta lari marathon 365 km yang akan start dari lereng pegunungan Mantar menuju Gunung Tambora di Dompu. Mereka, para atlet lari itu, dijadwalkan menginap di Mantar sebelum start keesokan harinya (tanggal 2 April) menuju Tambora.
Suguhan menarik lainnya adalah barapan kebo tanggal 2 April di Desa Tapir, Kecamatan Seteluk, pentas seni dipuncak Mantar pada tanggal 4 April malam dan barapan ayam (kerapan ayam), olahraga tradisional yang hanya ada di Sumbawa Bagian Barat, di Poto Tano.
Festival Pesona Mantar akan ditutup dengan kejuaraan sepatu roda, khusus untuk anak-anak memperebutkan piala bupati KSB yang akan dilaksanakan di Kompleks Kemutar Telu Centre (KTC) Taliwang, Kompleks pemerintahan KSB yang juga menjadi lokasi berdirinya salah satu masjid terindah di Indonesia, Masjid Agung Darussalam dan Tugu Syukur yang pada bagian atasnya terdapat bola dunia berlapis emas yang berdiri sangat indah ditengah air mancur berwarna – warni yang bergerak sesuai irama musik yang dimainkan.
Festival tahunan itu, kata Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin, tidak sekedar menjadi ajang promosi pariwisata KSB. Tetapi upaya menggali partisipasi masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya untuk ikut ambil bagian dalam pengembangan pariwisata di KSB.
“Pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hanya mengandalkan modal keindahan alam dan berharap wisatawan akan berkunjung. Tapi harus ada andil dari para pemangku kepentingan untuk mengintervensi dengan kebijakan, fasilitas penunjang juga upaya promosi masive yang bisa menarik para pelaku pariwisata untuk datang, berinvestasi dan mengelola obyek-obyek wisata yang ada agar bisa dijual kepada para wisatawan,” bebernya.
Sementara Kadis Pariwisata KSB, IGB Sumbawanto, secara terpisah mengatakan, Festival Pesona Mantar 2017 sengaja dikemas berbeda dari festival – festival lainnya yang pernah dilaksanakan di KSB.
Panitia, katanya, telah mengundang para pelaku pariwisata, mulai dari travel agent, pengusaha perhotelan dan restorant nasional untuk hadir dalam festival tersebut. Para pelaku pariwisata tersebut, selain akan menyaksikan event-event yang menjadi bagian dari festival, juga akan diajak berkeliling ke seluruh KSB untuk melihat potensi wisata di masing-masing kecamatan dan memilah mana yang bisa dijual dalam paket wisata yang bisa dijual oleh para travel agent dan pelaku wisata lainnya.
“Kita di KSB saat ini memang memulai dari nol. Potensi kita banyak tetapi belum ada yang bisa dijual karena banyak kendala. Salah satunya kita belum punya travel agent di KSB yang bisa menjadi mitra travel agent dari luar yang ingin menjual paket wisata daerah ini,” ungkapnya.
Kedepan, sambung Sumbawanto, pihaknya berharap efect dari pelaksanaan festival pesona Mantar ini akan membawa pengaruh positif terhadap perkembangan pariwisata KSB.
“Tentu saja kita secara bertahap akan berupaya memenuhi fasilitas penunjang, SDM yang memadai juga regulasi yang bisa mendorong terciptanya iklim investasi yang baik dan terus berkembang dibidang pariwisata,” tutupnya.(EZ)
Komentar