Kementerian PUPR : Proyek Sabuk Pengaman Lebo’ Taliwang Segera Dikerjakan

KabarNTB, Sumbawa Barat – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera memulai program normalisasi danau Lebo’ Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui proyek pembangunan tanggul (sabuk) pengaman disepanjang sisi danau terluas di NTB itu.

Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Danau, Situ, Embung Wilayah Timur, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjend SDA) Kementrian PUPR, Nova Veronica, kepada Kabar NTB, mengatakan Kementerian terkait melalui APBN telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,9 miliar di tahun 2017 ini untuk proyek pembangunan Tahap I, sabuk pengaman danau Lebo’.

Lebo’ Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat

Ia menyatakan pelaksanaan proyek tersebut akan diawasi langsung oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I. Untuk tahap pertama ini akan dibangun tanggul sepanjang 300 meter di area sekitar bukit dekat kolam wisata Danau Lebo.

“Tender telah dilaksanakan dan pemenangnya sudah ada. Insya Allah awal bulan April bisa, karena saat ini sedang dalam proses menunggu jika ada sanggahan terhadap penetapan pemenang. Kalau tidak ada, pengerjaannya akan segera dilaksanakan,” ujar Nova didampingi Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) KSB, Amar Nurmansyah dan sejumlah pejabat dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, disela-sela kunjungan untuk meninjau lokasi proyek pembangunan sabuk pengaman tahap pertama di Danau Lebo’, Kamis 29 Maret 2017.

Program normalisasi Lebo’, akhirnya bisa terlaksana setelah Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat melaksanakan Loby dan komunikasi intensif dengan Menteri dan Pejabat terkait di Kementerian PUPR serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (kemen LHK). Proyek normalisasi itu akan dikerjakan oleh dikerjakan oleh dua Kementerian dimaksud. Keterlibatan Kemen LHK, karena status Rawa Lebo’ Taliwang yang merupakan wilayah konservasi.

Nova menyatakan Kementerian PU akan bertanggungjawab untuk pembangunan fisik, seperti sabuk pengaman dan jalan akses. Sementara Kemen LHK akan bertanggungjawab dalam hal pemulihan ekosistem Lebo’ yang merupakan habitat bagi sejumlah spesies ikan dan buruk serta reptil.

Pengerjaan proyek sabuk pengaman tersebut akan dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan rencana pengembangan oleh Pemerintah Daerah dan program konservasi yang menjadi tanggungjawab Kemen LHK.

“Soal target penyelesaian itu tergantung APBN yang jelas ini (proyek normalisasi Lebo) masuk prioritas untuk Danau Tahap II. Termasuk dalam program LHK juga ini menjadi prioritas.

Jika tidak ada kendala pasca pengumuman pemenang tender yang telah diumumkan, Nova memastikan dalam tempo sekitar satu minggu kedepan proses pengerjaan sudah bisa berjalan.

“Ini kan untuk masyarakat, Pemerintah telah membantu, jadi kami minta dukungan masyarakat agar prosesnya berjalan lancar,” harap Nova Veronica.

Untuk sabuk pengaman, Plt Kepala Dinas PUPR KSB, Amar Nurmansyah, menyatakan total panjangnya mencapai 18 kilo meter lebih dari total luas Danau Lebo yang mencapai 980 hektar lebih. Amar memperkirakan pembangunan sabuk tersebut akan menghabiskan anggaran lebih dari Rp 50 miliyar.

“Soal dukungan masyarakat, Pemerintah Daerah menjamin, termasuk mengenai persoalan sosial lainnya yang dikhawatirkan akan terjadi. Program normalisasi ini untuk kepentingan masyarakat jadi pasti didukung. Pengalaman kita dalam pelaksanaan mega proyek Bendungan Bintang Bano di Brang Rea membuktikan itu,” ucap Amar.

Selain Kementerian PUPR yang akan segera memulai pembangunan sabuk pengaman, Kementerian LHK melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB, saat ini juga sedang membangun rumah pantau di atas bukit di pinggir Danau Lebo’.(EZ)

Komentar