KabarNTB, Sumbawa Barat – Bakal Calon Gubernur NTB, KH Zulkifli Muhadli (Kyai Zul), mengaku telah bertemu dengan HL Gede Sakti Amir Murni (HL Gede Sakti) terkait rencana menggandeng salah satu tokoh Nahdlatul Watan (NW) Anjani, Lombok Timur itu sebagai bakal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya di Pilkada Gubernur tahun 2018 mendatang.
“Saya sudah bertemu beliau (Gede Sakti) beberapa waktu lalu. Tapi masih sebatas komunikasi awal. Beliau salah satu dari beberapa bakal calon wakil gubernur yang masuk radar kita,” ujar Kyai Zul, kepada KabarNTB usai mengisi Khotbah Jum’at di Masjid Agung Darussalam, KTC Taliwang, Jum’at (10/3).
Selain HL Gede Shakti, Kyai Zul juga mengungkap beberapa nama lain, seperti L Rudy Irham Seri Gede (Mantan Danrem NTB) dan dari kalangan akademisi, Prof H Sunarpi (Rektor Universitas Mataram). Ada juga dari kalangan partai politik, seperti Ketua DPW Hanura NTB fan dari PDI Perjuangan, Hj Putu Selly.
“Ada yang sudah datang membawa nama-nama yang diusulkan menjadi calon wakil saya,” ungkapnya.
Meski demikian, mantan Bupati KSB dua periode itu menyatakan dirinya baru akan memutuskan siapa yang akan dipilih menjadi calon wakil gubernur pada bulan Juli mendatang. Alasannya, di bulan tersebut berselang sekitar satu tahun dari hari pencoblosan dan rata-rata jumlah bakal calon yang sekarang banyak pasti akan berkurang karena persoalan dukungan partai politik atau elektabilitasnya yang tidak memadai. Saat itulah menurutnya moment yang tepat untuk memilihbcalon pendamping yang terbaik.
“Insya Allah bulan juni (penatapan calon wakil gubernur). Saya perkirakan paling banyak empat pasangan calon yang akan menjadi peserta Pilgub nanti,” katanya.
Kyai Zul sendiri menegaskan bahwa dirinya mempersiapkan diri sebagai calon gubernur. Karena itu, kendati banyak pihak yang memintanya untuk menjadi calon wakil gubernur, ia menyatakan tidak pernah mempertimbangkan tawaran tersebut.
“Tahun 2013 saya juga sempat diminta menjadi calon wakil gubernur mendampingi incumbent (TGH Zainul Majdi – TGB), tapi waktu itu saya sudah mempersiapkan diri menjadi calon gubernur. Dan 2018 ini tidak ada sama sekali untuk mempertimbangkan menjadi calon wakil,” ucapnya, tegas.
Terkait jalur yang akan digunakan dalam pencalonan, Kyai Zul menyatakan sampai saat ini dirinya konsisten di jalur independent. Ia mengaku telah berhasil mengumpulkan lebih dari 200 ribu KTP dukungan. Meskipun syarat untuk pencalonan hanya dibutuhkan sekitar 300 ribu lebih KTP, tapi Ia menyatakan akan mengumpulkan lebih dari syarat pencalonan.
“Saya sangat optimis, karena kita jajaki ke grass root dan ternyata nama saya sudah sangat familiar. Mereka bahkan nunggu-nunggu maju atau ngga. Ini artinya trend dukungan dari masyarakat, di Pulau Sumbawa dan Lombok terus meningkat,” demikian Kyai Zul.(EZ)
Komentar