KabarNTB, Sumbawa Barat – Permainan atau tantangan yang menjadi viral di media sosial sebelumnya sudah banyak dilakukan oleh para netizen. Misalnya saja Mannequin Challenge dan Ice Bucket Challenge. Nah, beberapa hari ini media sosial khususnya instagram kembali diramaikan dengan tantangan yang disebut dengan Skip Challenge atau Passout Challenge.
Tapi, tantangan ini berbeda dengan tantangan-tantangan yang sempat viral sebelumnya. Pasalnya, tantangan ini sangat berbahaya. Bahkan, bisa berujung kematian. Bagaimana tidak, tantangan itu merupakan permainan dengan cara menekan dada teman sekeras-kerasnya selama beberapa detik sehingga menyebabkan si penerima tantangan kejang-kejang bahkan pingsan (seperti orang sekarat). Setelah beberapa saat, barulah dia siuman dan kembali sadar. Dapat dibayangkan jika orang yang mengikuti permainan ini ternyata memiliki penyakit gangguan pernapasan atau penyakit lainnya. Tentu akan berimbas sangat fatal.
Parahnya, banyak remaja yang menganggap tantangan ini memacu adrenalin dan menegangkan. Sehingga banyak yang melakukannya. Padahal kegiatan tersebut sangat berbahaya karena menghentikan asupan oksigen ke otak selama beberapa saat.
Selain itu, apabila dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan sel otak bahkan kelumpuhan. Tidak ayal aksi ini mendapat kecaman dari netizen karena resikonya yang sangat berbahaya.
Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifudddin, menghimbau masyarakat umum, para mahasiswa, siswa maupun kalangan remaja, untuk menghindari permainan berbahaya ini. Pihak sekolah maupun lembaga pendidikan dimintanya untuk melakukan sosialisasi, mengawal serta menjaga siswa siswinya untuk tidak melakukan permainan seperti itu.
“Karena jika sudah ada korban, itu berarti mereka lengah,.” tegas Wabup.
Kepada orang tua, Wabup juga mengharapkan hal yang sama. Harus ada komunikasi dengan anak tentang bahayanya pengaruh sosial media, bahwa anak tidak boleh meniru mentah-mentah semua yang ada di media sosial khususnya instagram.
“Disinilah pentingnya komunikasi antara orang tua dengan anak. Bicarakan baik-baik dengan anaknya mengenai resiko yang mereka hadapi dari skip challenge ini,” pungkasnya.(Yud)
Komentar