KSB Jadi Prioritas JICA untuk Proyek Penanggulangan Banjir

Sumbawa Barat, KabarNTB – Konsultan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), Rabu dan Kamis, 12 -13 April 2017,  melakukan Survey lokasi untuk mengumpulkan data terkait rencana pembangunan infrastruktur penangggulangan banjir di kota Taliwang dan wilayah Kabupaten Sumbawa Barat lainnya.

Survey dilaksanakan disepanjang daerah aliran sungai (DAS) Brang Rea dan Brang Ene yang menjadi penyebab banjir selama ini dan jaringan drainase dalam kota Taliwang.

Konsultan JICA didampingi Kadis PU KSB sedang melakukan survey lokasi proyek penanggulangan banjir di KSB

“Misi kami datang langsung kesini, untuk mengumpulkan data dalam rangka melakukan penanganan banjir di daerah perkotaan.” ungkap Watanabe Hajime dan Maiko Takahashi, Konsultan JICA, usai mengikuti presentasi feasibility study penangan banjir oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) KSB.

Dalam survey di dalam Kota Taliwang, konsultan JICA menyusuri lokasi bantaran sungai di Kelurahan Sampir yang setiap tahun menjadi langganan banjir. Selanjutnya menuju DAS Brang Rea dari Desa Tepas sampai Desa Sapugara Bree dan terakhir sistem drainase dalam kota di sepanjang Jalan Sudirman, KotaTaliwang.

Hari ini, Kamis 13 April 2017 mereka meninjau lokasi disepanjang DAS Brang Ene dan rencana lokasi pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di kecamatan tersebut.

Watanabe mengatakan proyek penanggulangan banjir yang dilaksanakan JICA berdasarkan skala prioritas. Jadi daerah yang memenuhI kriteria rawan tentu akan diutamakan.

“JICA telah melakukan perangkingan daerah-daerah yang paling membutuhkan penanganan banjir di Indonesia. Dan KSB berada diurutan teratas,” ungkapnya.

Sementara Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, mengatakan dari sisi persyaratan untuk mendapatkan proyek penanganan banjir bernilai sekitar Rp 350 miliyar itu, KSB relatif lebih siap dari daerah lain yang juga mengajukan usulan.

KSB telah menyusun dokumen Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) dan feasibility study (FS) yang menjadi bagian dari program penanggulangan banjir yang dicanangkan Pemerintah Daerah.

Program penanggulangan banjir oleh Pemda KSB meliputi normalisasi DAS Brang Rea dan Brang Ene, pembangunan drainase dalam kota Taliwang dan pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Brang Ene yang ditaksir akan membutuhkan anggaran Rp 1,3 triliun.

Selain itu kondisi daerah resapan air (hutan) di daerah hilir sungai Barang Rea dan Brang Ene juga masih sangat bagus. Ini menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian JICA, karena banjir yang kerap terjadi di KSB bukan karena kondisi alam yang rusak tapi karena topografi Kota Taliwang yang cekung yang menyebabkan rawan tergenang ketika dilanda hujan.

“Banyak daerah lain di Indonesia yang juga mengajukan usulan untuk mendapat proyek ini, tetapi kita lebih siap, karena itu KSB menjadi prioritas dalam list JICA,” kata Wabup, kepada KabarNTB, kamis siang.

Proyek penanggulangan banjir yang akan dilaksanakan JICA meliputi normalisasi daerah aliran sungai Brang Ene dan Brang Rea yang mengalir melalui dalam Kota Taliwang dan pembangunan system drainase dalam Kota atau pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Brang Ene.

Jika terealisasi nanti, KSB akan menjadi daerah keenam di Indonesia yang akan mendapatkan proyek penanggulangan banjir dari lembaga yang berbasis di Jepang itu.(EZ)

Komentar