Proyek – Proyek Besar dari Dalam dan Luar Negeri Mulai Banjiri KSB

KabarNTB, Sumbawa Barat – Berbagai upaya lobby dan komunikasi intensif yang dijalin duet Pemimpin Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), HW Musyafirin – Fud Syaifuddin dengan para Menteri Kabinet Kerja dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung program pembangunan di daerah itu, satu per satu mulai memperlihatkan hasil.

Sungai Brang Ene, salah satu DAS yang menjadi sasaran proyek normalisasi yang akan dibiayai oleh JICA senilai Rp 350 Miliyar

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memastikan pengalokasian anggaran sebesar Rp 50 miliyar untuk program penanggulangan bencana banjir melalui Angaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun ini. Anggaran itu dialokasikan untuk membiayai proyek normalisasi (pembangunan bronjong) bantaran sungai Brang Rea dan Brang Ene.

Namun rupanya Kementerian PUPR, rupanya cukup ‘terkesan’ dengan upaya loby dan komunikasi yang dilakukan pemimpin KSB. Seolah masih kurang, anggaran Rp 50 miliyar itu ditambah lagi dengan rekomendasi terhadap JICA (Japan International Cooperation Agency) untuk membantu KSB mengatasi masalah banjir dengan menggelontorkan proyek bantuan senilai Rp 350 miliyar.

“Besok (hari ini, 12 April 2017) Tim dari JICA akan datang untuk membahas perihal bantuan tersebut. Mohon doa masyarakat agar proses ini bisa berjalan lancar,” ungkap Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin, kepada KabarNTB, Selasa 11 April 2017.

Selain proyek penanggulangan banjir lewat APBNP dan JICA, Kementerian PUPR bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga telah mulai mengerjakan proyek normalisasi danau Lebo’ Taliwang.

Proyek pembangunan sabuk (tanggul) pengaman Lebo’ yang menjadi bagian dari proyek normalisasi danau terluas di NTB itu, sudah mulai berjalan. Untuk tahun 2017 ini (tahap I) Kementerian PUPR mengalokasikan Rp 4,9 miliar untuk pembangunan sabuk pengaman sepanjang 300 meter.

Kemen LHK mendapat porsi untuk program normalisasi ekosistem Lebo’ yang menjadi habitat sejumlah spesies ikan, kura-kura dan burung langka. Lebo’ juga berstatus sebagai wilayah konservasi.

Bahkan dedatangan Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Danau, Situ, Embung Wilayah Timur, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjend SDA) Kementrian PUPR, Nova Veronica, untuk meninjau lokasi proyek pembangunan sabuk pengaman Lebo’, 29 maret 2017 lalu, juga membawa ‘tambahan rejeki’ untuk KSB dari Kementerian yang membidangi pembangunan infrastruktur itu.

“Dalam kunjungan itu, Kita diberikan proyek embung dua unit untuk Desa Tebo kecamatan Poto Tano senilai 6,4 miliyar dan embung Lang Senyur Kecamatan Sekongang senilai 7,6 miliyar. Kedua proyek embung ini akan ditender Kementerian PU pada bulan juni 2017,” ungkap Wabup.

Selain itu, tahun 2017 ini, KSB juga mendapat proyek pembangunan Embung senilai Rp 1 miliyar dari Kementerian Desa dan Pembangungan Daerah Tertinggal yang akan di bangun di Desa Lampok kecamatan Brang Ene, serta proyek pasar modern di Desa Aik Kangkung senilai R p 1 miliyar.

“Kita tunggu lagi hasil baik dari beberapa komunikasi yang telah kita jalin dengan pusat dan pihak lain,” kata Wabup.(EZ)

Komentar