KabarNTB, Sumbawa Barat – Kemajuan pendidikan bukanlah tugas tenaga pendidikan semata. Namun sinergitas seluruh pihak merupakan kunci sukses memajukan pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat.
Hal ini disampaikan Bupati Sumbawa Barat, HW. Musyafirin, dalam sambutannya pada acara resepsi hari pendidikan nasional (hardiknas) dan hari kebangkitan nasional (hardiknas) tahun 2017 di lapangan Graha Fitrah, Senin malam 22 Mei 2017.
‘’Semua pihak harus bersinergi supaya pendidikan di KSB paripurna,” ajak Bupati.
Para guru dan siswa yang hadir dalam kegiatan itu menyalakan obor sebagai simbol kebangkitan pendidikan di Sumbawa Barat. Dalam kegiatan ini, Dikpora KSB juga membangun stand pameran yang diikuti Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan dari delapan kecamatan se Kabupaten Sumabawa Barat.
Bupati mengutarakan, pidato pendidikan yang disampaikan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga KSB, Tajuddin, M.Si membuat dirinya terkesan dan mendorong perhatiannya kepada sektor pendidikan semakin meningkat. Upaya yang akan dilakukan kedepan dengan meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar hingga 100 persen. Peningkatan tata kelola pendidikan, peningkatan akses pendidikan agar seluruh lapisan masyarakat di KSB tersentuh akses pendidikan dan tidak ada lagi anak-anak di KSB yang tidak mengenyam pendidikan apalagi wajib belajar 12 tahun.
Bupati juga sependapat dengan orasi pendidikan yang disampaikan pemerhati pendidikan yang juga mantan Bupati Sumbawa Barat, KH Zulkifli Muhadli yang memberi pencerahan. Pengajaran yang terbaik adalah yang memberikan fungsi pendidikan dan pemberdayaan sehingga menghasilkan generasi yang berkarakter. Hal ini selaras dengan program Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang mengobarkan revolusi mental dan ini juga sejalan dengan tagline KSB yakni IJS (Ikhlas, Jujur dan Sunguh-sungguh).
“Tiga bentuk revolusi mental adalah, adalah berintegritas dalam tagline KSB IJS) adalah unsur jujur. Memiliki etos kerja atau sungguh-sungguh. Ketiga gotong royong di dalam IJS adalah Ikhlas. Gotong royong tanpa ikhlas percuma,” jelasnya.
Bupati dalam resepsi Hardiknas dan Harkitnas 2017 yang mengangkat tema Pendidikan adalah Kebangkitan Bangsa ini juga menjanjikan akan menaikkan penghasilan guru dengan menaikkan tunjangan transportasi.
“Untuk ASN yang lain nanti dulu. Kalo ASN lain mau dinaikkan 50 persen tapi untuk guru kita naikkan 100 persen,” sebutnya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat, Tajuddin M.Si mengatakan, kegiatan itu sebagai wadah untuk menata diri menuju pendidikan berkualitas yang diinginkan bersama.
‘’Tak terasa satu dekade perjalanan pendidikan di KSB, tantangan dan hambatan memberikan warna dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan,” katanya.
Disebutkannya, tantangan fundamental adalah pemenuhan SPM pendidikan dasar, tata kelola pendidikan, pemerataan fasilitas penddikan dan persoalan lainnya. Meski adanya tantangan tersebut dan secara bersama tengah dilawan, tetapi banyak hal yang bisa membanggakan, pertama, KSB merupakan kabupaten yang mengalokasikan anggaran pendidikan tertinggi di NTB.
Kedua, KSB merupakan kabupaten dengan hasil uji kompetensi guru yang terbaik kedua di NTB. Kemudian nilai rata-rata kelulusan Ujian Nasional SMA sederajat KSB di atas nilai rata-rata Provinsi NTB.
‘’Guru di KSB juga 47 persen diantaranya sudah bersertifikasi. Dan 83 persen lebih sudah berpendidikan S1 atau Diploma 4. Kita saat ini juga memperjuangkan memajukan pendidikan usia dini dengan membangun taman kanak-kanak (TK) di setiap kecamatan,” jelasnya.
Sementara KH Zulkifli Muhadli, pada orasi pendidikannya menyampaikan, guru yang berkualitas tapi belum tentu menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan ke benak peserta didik. Namun yang terpenting adalah bagaimana membawa anak-anak untuk mau belajar, menumbuhkan rasa ingin tahu. Termasuk guru itu sendiri bisa menjadi teladan bagi peserta didik, itulah pengajaran yang pertama.
Tugas kedua yang penting bagi dalam mendidik anak-anak adalah tugas pemberdayaan. Tugas pemberdayaan ini sebenarnya bukan hanya tanggungjawab guru atau sekolah. Namun tugas ini adalah tugas semua pihak, mulai dari pemerintah, komunitas sosial hingga masyarakat merupakan tugas semua untuk menciptakan manusia yang berkarakter dan bisa diandalkan.
“Negara kita merdeka bukan karena orang yang pintar, tetapi karena orang yang memiliki karakter, jati diri, semangat tinggi, jiwa yang besar untuk berkorban yang didukung dengan ilmu pengetahuan,” jelas mantan Bupati Sumbawa Barat dua periode ini.(EZ/*)
‘’Manusia yang sempurna atau insan kamil bukan yang siap dalam kehidupan tapi siap bersanding atau bekerjasama untuk hidup lebih baik yang menjadi kepentingan bersama dan tujuan bersama. Kebangkitan bangsa atau umat, apabila kita berhasil memberdayakan generasi, menghasilkan generasi yang berkarakter,” tambahnya.(tim)
Komentar