Oleh : Wulan Ramadhani
Seperti kita ketahui pendidikan menjadi sebuah kebutuhan utama dan merupakan salah satu faktor kemajuan suatu bangsa. Pendidikan sudah mulai diajarkan semenjak kita dilahirkan.
Pendidikan mencakup berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari seperti pendidikan keluarga, lingkungan, dan pendidikan formal atau sekolah. Bila setiap orang di suatu bangsa memiliki kualitas pendidikan yang baik dan berkualitas, maka kemajuan dan kemakmuran orang atau bangsa tersebut dapat tercapai. Selain itu dengan kualitas pendidikan yang baik dan berkualitas maka akan baik pula ekonomi suatu bangsa.
Selama ini kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan, berbagai permasalahan pendidikan masih sangat kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat maupun pusat. Untuk itu perbaikan kualitas pendidikan sangat diperlukan segera demi mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain.
Ketika berbicara masalah pendidikan di Indonesia maka tidak terlepas dari bagaimana pendidikan yang bermutu bisa dirasakan oleh seluruh pelosok di Indonesia. Pemerataan pendidikan adalah dimana pendidikan di Indonesia rata dari berbagai aspek mulai dari Indonesia bagian barat hingga Indonesia bagian timur. Aspek aspek tersebut adalah aspek dari segi sarana prasarana, tenaga pengajar, dan juga kualitas sumber daya manusianya sendiri.
Berdasarkan data dari UNESCO, Indonesia menempati posisi 109 dalam angka Human Development Index (HDI) yang dihitung berdasarkan beberapa aspek, termasuk kualitas pendidikan. Menurut survei yang dilakukan lembaga Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan Indonesia menempati posisi 12 dari 12 negara di Asia yang disurvei. Sedangkan menurut data The World Economic Forum di Swedia, daya saing pendidikan di Indonesia termasuk rendah, yaitu menempati urutan 37 dari 57 negara yang disurvei.
Dilihat dari survey tersebut, kondisi pendidikan di Indonesia sampai saat ini belum bisa dikatakan merata. Dari segi kualitas pendidikan, Indonesia bagian barat dan timur jauh berbeda. Pendidikan di Indonesia bagian timur masih sangat memprihatinkan. Banyak anak-anak di daerah timur memilih untuk tidak sekolah dengan alasan jarak rumahnya yang jauh dari sekolah dan juga keadaan jalan yang masih sulit ditempuh menuju sekolah. Selain alasan tersebut, berdasarkan data dari Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI), terdapat sekitar 800 ribu anak-anak putus sekolah di kawasan Indonesia timur.
Selain itu, kawasan Indonesia timur juga masih memiliki angka buta huruf yang tinggi. Bahkan 3 provinsi dengan presentase tertinggi penduduk yang buta huruf berasal dari provinsi di Indonesia timur, yaitu provinsi Papua (36,31 persen), Nusa Tenggara Barat (16,48 persen) dan Sulawesi Barat (10,33 persen).
Sementara provinsi di Indonesia Timur lain juga memiliki presentase buta huruf di atas 5 persen, yaitu Nusa Tenggara Timur (10,13%), Gorontalo (5,05%), Sulawesi Tenggara (6,76%) dan Papua Barat (7,35%).
Di wilayah Papua, perkembangan pendidikan terbilang paling memprihatinkan. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat Papua masih rendah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jika lebih dari 50% anak-anak usia sekolah (3-19 tahun) tidak mendapatkan pendidikan di sekolah. Minimnya fasilitas masih menjadi faktor utama.
Di Papua, masih banyak sekolah yang berdiri seadanya dengan menggunakan tenda dan kursi yang lapuk. Kualitas pengajar yang tersedia juga belum kompeten dan masih banyak yang belum terkualifikasi.
Sedangkan pendidikan di Indonesia bagian barat khususnya di Jawa, Pulau terpadat di Indonesia yang dihuni oleh kurang lebih 8 juta jiwa, kualitas pendidikannya sudah dibilang maju.
Ibukota Indonesia yang terletak di pulau Jawa merupakan salah satu alasan majunya pendidikan di Pulau Jawa. DKI Jakarta adalah tempat dimana segala kegiatan nasional termasuk pendidikan bersumber. Aspek penunjang pendidikan lainnya juga sangat mudah didapat, seperti transportasi yang lebih mudah daripada Indonesia bagian timur yang masih sulit. Selain itu dari segi tenaga pengajar, banyak sekali pengajar yang berkualitas dan sudah terkualifikasi di pulau Jawa. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya anak-anak dari daerah-daerah selain Jawa yang memilih untuk meneruskan pendidikannya di Pulau Jawa.
Sudah seharusnya apabila pemerintah Indonesia mewujudkan pelaksanaan pendidikan Indonesia yang merata di setiap daerah, guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Khusunya di Indonesia bagian timur, kondisi sekolah yang jauh dari kata layak adalah permasalahan utamanya.
Jadi, hal pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah mendirikan sekolah-sekolah untuk daerah terpencil agar mereka dapat mengenyam pendidikan yang layak serta berkualitas. Kemudian pemerintah juga harus memperbaiki sekolah-sekolah yang masih jauh dari kata layak.
Disamping itu, tenaga pengajar yang berkualitas juga sangat dibutuhkan untuk menunjang kualitas belajar anak-anak di daerah tersebut.
Kualitas pendidikan dari suatu negara sangat menentukan kemajuan dari negara tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai warga Indonesia sudah selayaknya mendapat pendidikan yang baik dan berkualitas sesuai dengan UUD pasal 31 ayat 1 yang berbunyi setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.(*)
*) Penulis adalah Mahasiwa Jurusan Bahasa Inggris pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang
Komentar