KabarNTB Sumbawa – Potensi garam di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 200 ribu ton per tahun. Sayangnya potensi tersebut, belum tergarap maksimal.
Potensi itu tersebar di sejumlah desa, seperti labuhan Jambu, Bontong Kecamatan Tarano dan Labuhan Bajo, Kecamatan Utan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbawa, Ir Dirmawan, mengatakan, dari ratusan ribu ton potensi itu, yang bisa digarap baru sekitar 4.000 ton lebih.
“Tahun lalu kita baru sampai memprodusksi 400 ton lebih dari potensi kita yang mencapai hampir 200 ribu ton,” ujarnya, Jum’at 25 Agustus 2017.
Menurutnya, untuk mendorong pemanfaatan potensi tersebut, pemerintah melalui program garam rakyat berusaha melakukan percepatan dengan memberikan pendampingan teknologi dan sarana serta prasarana khususnya di daerah yang menjadi kantong garam.
Sementara untuk tahun ini, Kabupaten Sumbawa berupaya meningkatkan produksi petani sekitar 300 ton dari jumlah tahun lalu, atau menjadi sekitar 4300 ton.
“Mengingat produksi garam sangat terpengaruh dengan kondisi cuaca. Kalau cuaca mendukung, target itu pasti bisa sampai,” jelasnya.
Salah satu sarana inti dalam upaya meningkatkan hasil produksi petani garam, sambung Dirmawan, yakni sistim irigasi. Saat ini, pemerintah tengah berupaya untuk melakukan intervensi dengan membangun irigasi di wilayah tambak garam.
“Sejauh ini tidak ada kendala yang berat, hanya saja pemerintah harus turun membantu sistem irigasinya. Jika hal itu maksimal dilakukan maka produksi garam akan dapat dicapai sesuai target,” pungkasnya.(JK)
Komentar